dalam pojok kamar,Â
setiap nada membawaÂ
kebisingan masa laluÂ
yang terhanyut dalam riuh air.
Aku menulis suratÂ
dengan tinta yang telah pudar,Â
mengirimkannya melalui anginÂ
yang tak pernah sampai,Â
sebuah pesan yang tersisaÂ
di antara dedaunan yang jatuh,Â
seperti doa yang terlepasÂ
dari jari-jari tangan.
Kau adalah bayanganÂ
yang tak pernah lagi bisa ku sentuh,Â
sebuah titik hitamÂ
di tengah kanvas putih,Â
seperti malam yang gelapÂ
di ujung horizon,Â
sebuah rasa yang hilangÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!