Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muka Kelabu di Ujung Jalan

31 Agustus 2024   15:25 Diperbarui: 31 Agustus 2024   15:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hanya mimpi 

yang berkarat di kantung celana.

Kemiskinan bukan sekadar angka, 

ia ada dalam saku-saku bolong, 

dalam tatapan yang lelah 

menahan janji-janji 

yang dibawa angin 

dan hilang 

di tikungan berikutnya.

Para raja bersulang 

di atas kursi empuk, 

mengisi gelas penuh anggur 

dan kata-kata manis, 

sementara di sini, 

kita hidup di bawah bayang-bayang 

gedung-gedung tinggi 

yang tak mengenal 

rasa lapar. 

Malam tiba, 

tak ada perayaan, 

hanya gelap yang akrab 

dan tikus-tikus 

yang tahu lebih banyak 

tentang kita, 

tentang dunia 

yang tak pernah benar-benar 

mendengarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun