Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Seni

Lukisan Koleksi atau Investasi?

25 Agustus 2024   03:13 Diperbarui: 25 Agustus 2024   03:23 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan :

  • Motivasi Utama : Kolektor lebih fokus pada kepuasan pribadi dan pengalaman estetika, sementara investor lebih berorientasi pada keuntungan finansial dan pertumbuhan nilai.
  • Pendekatan Pembelian : Kolektor mungkin membeli lukisan berdasarkan rasa dan hubungan pribadi, sedangkan investor lebih cenderung menilai potensi pasar dan nilai masa depan.

Menimbang Kedua Aspek :

Bagi banyak orang, keputusan untuk mengoleksi atau berinvestasi dalam lukisan tidak harus saling eksklusif. Memiliki karya seni yang Anda nikmati dan juga mempertimbangkan nilainya sebagai investasi dapat menciptakan keseimbangan antara kepuasan pribadi dan manfaat finansial. Penting untuk melakukan penelitian menyeluruh, baik dalam aspek seni maupun pasar, serta mencari nasihat dari ahli seni atau konsultan investasi jika diperlukan.

Mengoleksi lukisan dan berinvestasi dalam lukisan menawarkan manfaat dan tantangan yang berbeda. Mengoleksi lukisan memberikan kepuasan pribadi dan koneksi budaya, sedangkan investasi dalam lukisan menawarkan potensi pertumbuhan nilai dan diversifikasi portofolio. Memahami keduanya dan menemukan keseimbangan yang tepat sesuai dengan tujuan dan minat Anda dapat membuat pengalaman memiliki lukisan menjadi lebih memuaskan dan menguntungkan. Seiring dengan perkembangan pasar seni dan preferensi pribadi, pertimbangkan untuk menilai kembali pendekatan Anda dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa koleksi atau investasi Anda tetap relevan dan memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun