Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup Dikejar Waktu, antara Produktivitas dan Kehilangan Makna

20 Agustus 2024   16:20 Diperbarui: 24 Agustus 2024   18:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja. (Sumber: CreativaImages via kompas.com)

2. Belajar Berkata Tidak 

Salah satu penyebab utama kita merasa dikejar waktu adalah karena kita sering terlalu banyak mengambil tanggung jawab. 

Berkata "tidak" pada tugas atau komitmen yang tidak penting memungkinkan kita untuk lebih fokus pada hal-hal yang sesuai dengan prioritas kita.

3. Manfaatkan Teknologi dengan Bijak 

Teknologi bisa membuat kita selalu terhubung dan tidak pernah berhenti bekerja. Mengatur batasan dalam penggunaan teknologi, seperti menetapkan waktu offline, bisa membantu kita menciptakan ruang untuk ketenangan dan refleksi.

4. Latih Mindfulness 

Mindfulness mengajarkan kita untuk hidup di saat ini dan menikmati setiap momen tanpa terburu-buru. Latihan ini membantu kita untuk melambat, merasakan, dan menikmati hidup lebih dalam. 

Menikmati secangkir kopi atau berjalan di alam dengan penuh kesadaran bisa menjadi cara sederhana untuk mempraktikkan mindfulness.

5. Berikan Waktu untuk Diri Sendiri 

Waktu untuk diri sendiri adalah esensial untuk mengisi ulang energi dan menjaga keseimbangan. Beri diri kita ruang untuk merenung, beristirahat, dan melepaskan diri dari kesibukan sehari-hari.

Hidup dikejar waktu bisa membuat kita kehilangan makna sejati dalam hidup. Namun, dengan mengidentifikasi apa yang penting, menetapkan batasan, dan melatih mindfulness, kita bisa keluar dari lingkaran tersebut dan mulai menikmati hidup dengan lebih penuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun