Ketidakadilan Struktural yang Berkelanjutan
Kemerdekaan sejati tidak hanya berarti terbebas dari penjajahan, tetapi juga dari ketidakadilan dalam struktur sosial dan ekonomi. Ketidakadilan struktural ini masih berlanjut di Indonesia, dengan kaum marjinal yang sering kali tidak mendapatkan hak yang sama.
Sistem cenderung mendukung kelompok yang lebih mapan, sementara kaum marjinal dibiarkan berjuang sendirian. Masalah perumahan yang tidak layak, upah rendah, dan ketidakpastian hukum menunjukkan bagaimana kaum marjinal terus menjadi korban sistem yang tidak adil. Kebijakan publik yang seharusnya melindungi mereka sering kali tidak dijalankan dengan semestinya.
Merdeka untuk Siapa?
Ketika merayakan kemerdekaan, kita harus bertanya: kemerdekaan ini untuk siapa? Apakah hanya untuk mereka yang memiliki akses pendidikan baik, pekerjaan layak, dan kehidupan yang aman? Atau apakah kemerdekaan ini juga untuk kaum marjinal yang terlupakan dan terpinggirkan?
Kemerdekaan sejati harus mencakup seluruh rakyat, termasuk kaum marjinal. Mereka juga berhak merasakan hasil dari kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Namun, selama ketimpangan sosial masih terjadi dan hak-hak dasar mereka diabaikan, kemerdekaan belum benar-benar dirasakan oleh semua.
Mengubah Perspektif
Perayaan kemerdekaan harus menjadi momen untuk merenung dan mengambil langkah nyata agar kemerdekaan benar-benar inklusif. Pemerintah, masyarakat, dan individu harus bekerja sama mengatasi ketidaksetaraan yang masih ada. Bantuan sosial harus lebih merata, kebijakan yang mendukung kaum marjinal harus ditegakkan, dan kesadaran masyarakat terhadap kondisi mereka harus terus ditingkatkan.
Kemerdekaan bukan hanya soal perayaan, tetapi juga soal menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua. Kita perlu memastikan bahwa kaum marjinal juga merasakan manfaat dari kemerdekaan ini, bahwa mereka juga memiliki kesempatan untuk hidup layak, dan diakui sebagai bagian integral dari bangsa.
Kaum marjinal sering terlupakan di tengah perayaan kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah bagian dari bangsa yang juga berhak merasakan kemerdekaan sejati---bebas dari kemiskinan, ketidakadilan, dan penindasan sosial. Perayaan kemerdekaan harus menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Masih ada tugas besar untuk mewujudkan kemerdekaan yang inklusif, di mana setiap individu, termasuk kaum marjinal, dapat merasakan kebebasan dan kesejahteraan yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H