Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pengaruh Tingkat Kemampuan Literasi Numerasi terhadap Kreativitas Seni

14 Agustus 2024   09:38 Diperbarui: 14 Agustus 2024   13:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreativitas seni sering kali dikaitkan dengan kebebasan berpikir, ekspresi diri, dan imajinasi yang luas. Sebaliknya, matematika---dengan aturan dan struktur logisnya---sering dianggap kaku dan kurang relevan bagi seniman. Hal ini tercermin dari banyaknya seniman yang merasa tidak nyaman atau bahkan tidak menyukai matematika selama masa sekolah. 

Namun, literasi numerasi, yang melibatkan kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, dan menerapkan konsep matematis, ternyata memiliki peran penting dalam pengembangan kreativitas seni, meskipun sering kali tidak disadari.

Literasi numerasi adalah kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, dan menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ini meliputi pemahaman logika, pola, struktur, serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan kuantitatif.

Kreativitas seni, di sisi lain, mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, menggabungkan elemen-elemen yang tidak biasa, dan mengekspresikan gagasan melalui media artistik. 

Kreativitas sering dipandang sebagai proses yang intuitif dan emosional, berbeda dengan logika struktural yang diasosiasikan dengan matematika.

Dalam seni, meskipun terlihat bebas dan tidak terstruktur, terdapat elemen-elemen yang sangat terorganisir. Dalam seni visual, misalnya, elemen seperti proporsi, simetri, dan keseimbangan sangat dipengaruhi oleh logika matematis. Literasi numerasi membantu seniman memahami konsep-konsep ini dan menerapkannya dalam karya mereka. 

Misalnya, penggunaan rasio emas dalam seni dan arsitektur menunjukkan bagaimana konsep matematika dapat meningkatkan kualitas estetika suatu karya. Meskipun kreativitas sering dianggap sebagai proses intuitif, literasi numerasi dapat membantu dalam pengembangan ide kreatif. Pemahaman tentang pola, struktur, dan logika dapat membuat seniman lebih mampu mengembangkan ide-ide yang kompleks dan terorganisir.

 Dalam musik, misalnya, komposisi kreatif sering kali didasarkan pada pola ritmis dan interval yang dipahami melalui pemahaman matematis. Begitu pula dalam seni visual, kemampuan untuk mengabstraksi pola geometris atau menerapkan teknik perspektif sangat bergantung pada literasi numerasi.

Kreativitas sering melibatkan pemecahan masalah, baik dalam tahap konseptualisasi maupun eksekusi karya seni. Literasi numerasi membantu seniman menyelesaikan masalah ini dengan lebih efisien dan efektif. 

Misalnya, seorang seniman patung mungkin harus menghitung proporsi bahan atau menghadapi tantangan teknis dalam pembuatan karya yang melibatkan struktur yang kompleks. 

Literasi numerasi menyediakan alat bagi seniman untuk mengatasi masalah-masalah ini dengan pendekatan logis. Di era digital, banyak karya seni yang melibatkan teknologi, seperti seni digital, desain grafis, dan animasi. 

Literasi numerasi menjadi semakin penting karena banyak perangkat lunak kreatif yang memerlukan pemahaman dasar tentang matematika, seperti koordinat ruang, geometri, dan algoritma. Seniman dengan literasi numerasi yang baik lebih mudah menguasai teknologi ini dan memanfaatkannya untuk memperluas batasan kreativitas mereka.

Meskipun literasi numerasi memiliki banyak manfaat dalam pengembangan kreativitas seni, banyak seniman merasa tidak nyaman dengan matematika. Ini mungkin disebabkan oleh cara matematika diajarkan di sekolah, yang sering kali tidak dikaitkan dengan aplikasi praktisnya dalam kehidupan nyata atau seni. 

Matematika sering dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dan bahkan bertentangan dengan proses kreatif, menyebabkan banyak seniman mengabaikan pentingnya literasi numerasi. 

Namun, literasi numerasi tidak harus menjadi penghalang bagi kreativitas seni. Dengan pendekatan pengajaran yang lebih kontekstual dan integratif, matematika dapat diajarkan dengan cara yang relevan bagi calon seniman. 

Misalnya, dengan menunjukkan bagaimana matematika dapat digunakan dalam desain grafis, musik, atau arsitektur, guru dapat membantu siswa mengembangkan apresiasi terhadap peran matematika dalam seni.

Tingkat kemampuan literasi numerasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kreativitas seni. Meskipun banyak seniman cenderung menghindari matematika, kenyataannya konsep-konsep matematis seperti struktur, pola, dan logika sangat penting dalam berbagai bentuk seni. Literasi numerasi membantu seniman menyusun karya yang lebih terorganisir, mengembangkan ide kreatif, serta memecahkan masalah dalam proses kreatif.

Pendidikan seni harus mempertimbangkan peran literasi numerasi dan mencari cara untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran seni. Dengan demikian, seniman dapat mengembangkan potensi kreatif mereka sepenuhnya, tanpa merasa terbebani oleh matematika, tetapi justru memanfaatkannya sebagai alat untuk menciptakan karya seni yang lebih inovatif dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun