Kuberjalan diantara duri dan ranting
Menemukan jalan arah yang terang benderang bak panorama pagi
Kuantar diriku mendaki hati yang galau
Mencari satu kepastian yang merobek jiwa
Saat ini kusadar ku tak berada di zona ramai
hanya jiwaku dan lintasan memori yang terpendam
Kupalingkan muka sekedar tuk melepasakan kesadaran
Dimanakah aku berada?
Dimanakah ada aku?
Jawaban diantara pertanyaan yang berkecamuk
Ibarat simfoni merindukan harmoni
Ibarat terbit dan tenggelam
dan hanya ada rasa yang menyeruak
ini hening...
disana hening
Waktunya ku kontemplasi
dalam keheningan ini
sepi tak membunuhku
sepi merasukiku
sampai menembus dalamnya hati
(kupersembahkan puisi ini tuk jiwa yang sepi tapi tak akan pernah mati)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI