Mohon tunggu...
budi sutrisno
budi sutrisno Mohon Tunggu... -

mencoba menyikapi hidup dengan ikhlas dan berusaha menjadi yang terbaik dalam bersikap

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berhenti Sejenak!

30 April 2010   00:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerasnya hidup membuat orang semakin tidak mengenali dirinya sendiri, karena mereka tidak berusaha untuk memberhentikan langkahnya yang semakin lama semakin cepat. Ibarat mobil jika terus di-gas akan berakibat pada aus-nya onderdil yang ada. Bahkan tidak mungkin harus turun mesin. Hidup adalah kendaraan itu sendiri, kita yang menyetir dan kita pula yang harus merawatnya. Ada sebuah kisah yang semoga dapat kita ambil hikmahnya dari kisah ini. Di sebuah tempat dipelosok jalan metropolitan melajulah sebuah kendaraan terbaru di jalanan yang lenggang lalu lintas "Wush...wush. dan ternyata di sisi jalan ada sekelompok anak-anak yang sedang bermain-main. Tak sengaja salah seorang anak tersebut melempar batu yang niatannya hanya untuk mengetes lemparannya, tapi tak disangka malah mobil yang melaju kencang tersebut terkena lemparan dari si anak tersebut. Akhirnya si pengendara mobil mewah itu turun, "Ada apa ini?!!" geramnya. Ketika dilihat, mobil barunya tergores sedikit."Pasti ada yang melempar dengan batu" pikirnya dalam hati. Setelah ditanya sana-sini, barulah terbukti bahwa ada salah seorang anak yang tak sengaja melempar batu. Si pengendara itu menanyakan alasannya, lalu si pengendara bukannya malah marah akan tetapi malah berterima kasih, karena dia tersadar bahwa laju kendaraannya diatas normal. Dan si pengendara berterima kasih dengan kejadian ini, karena dia berusaha mengambil hikmahnya, bahwa hidup memang harus berjalan dengan normal dan terkadang memang harus berhenti sejenak untuk mengingat apa-apa yang pernah dilakukan dalam kehidupan ini. "Itu hanyalah seorang anak yang tak berdosa yang memberhentikan laju kendaranan saya, bagaimana jika maut yang memberhentikan laju kendaraan saya"?pikir si pengendara seraya bersyukur dalam hati. Berhenti sejenak dari aktivitas kita, bukanlah awal dari kemalasan jika kita sudah tahu bahwa kita harus berhenti sejenak, ambillah waktu merenung untuk masa depan yang gemilang. Semoga!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun