Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Pelabuhan Ratu Bukannya Piknik, tapi Kerja

29 Januari 2025   12:09 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:47 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Baranangsiang bus masuk Jagorawi (dokumen pribadi)

Tarif bus Bogor-Pelabuhan Ratu (dokumen pribadi)
Tarif bus Bogor-Pelabuhan Ratu (dokumen pribadi)

Di perempatan, kendaraan berwarna biru dongker bergambar garis kotak-kotan putih ini berhenti. Ngetem (menunggu penumpang) kira-kira 15 menit. Melalui pintu tol Caringin, bus memasuki lagi tol dan keluar Cigombong, Kabupaten Bogor.

Di satu simpangan di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, bus berbelok ke kanan. Di kiri kanan jalan yang pas untuk dua kendaraan besar berlawanan arah terlihat rumah tepi jalan, perkampungan, beberapa kawasan indutri, pabrik mati, sawah, ladang, perkebunan, hutan.

Pukul setengah sebelas lebih bus tiba di terminal Pelabuhan Ratu. Tiga setengah jam saya duduk pada kursi yang lumayan empuk, meski tidak sepenuhnya mampu meredam rasa panas di pantat. Di luar itu, menaiki bus MGI menyenangkan. Keadaan kendaraan secara keseluruhan baik, pelayanan awak bus patut diacungi jempol.

Persoalan sedikit mengganggu kenyamanan adalah ketika dari bus menginjakkan kaki ke tanah. Berberapa pria dengan "akrabnya" bertanya-tanya: hendak ke mana; ayo dianterin; mau ke tempat siapa; dan sebagainya. 

Bahkan, mereka mengikuti hingga ke toilet umum. Setelah membuang air seni, mereka masih menunggu. Pertanyaan-pertanyaan sama. Tawaran-tawaran. Dijawab, mereka makin mengejar. Menyebalkan.

Begitulah di terminal konvensional, sejumlah orang menawarkan jasa kepada penumpang yang baru menarik napas. Menyasar penumpang yang terlihat sebagai orang baru di daerah tersebut. Mungkin calo mencari penghidupan dari sana, disukai atau tidak.

Penglihatan tentang sebuah restoran berwarna merah di kejauhan sana menjadi alasan untuk cari makan. Padahal, tidak jauh dari rumah makan waralaba itu, kami naik angkot jurusan terminal Cisolok. Angkutan umum warna biru keungu-unguan itu akan melewati Citepus, Grand Inna Samudra Beach, Cimaja, Karang Hawu, dan Cisolok.

Pantai Cipatuburan, dekat Grand Inna Samudra Beach Hotel (dokumen pribadi)
Pantai Cipatuburan, dekat Grand Inna Samudra Beach Hotel (dokumen pribadi)

Berhenti sebelum Grand Inna Samudra Beach Hotel, menuju pantai Cipatuburan. Saya menunggu di warung kopi. Sementara dua orang lagi berjalan menyusuri daerah berpasir hitam yang sudah ditumbuhi rumput. Berarti, lokasinya sedikit jauh dari garis pantai.

Naik angkot lagi, berhenti di Pantai Karang Hawu. Melakukan prosedur yang sama. Saya menunggu. Mereka mencari tanah. Baliknya, naik angkot dan berhenti di pantai Citepus. Melakukan kegiatan sama. Layar telepon genggam menunjukkan pukul 14.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun