Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tanggal Satu Tahun Baru adalah Momentum Menikmati Slow Living

3 Januari 2025   06:07 Diperbarui: 3 Januari 2025   06:55 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanggal satu tahun baru yang sepi dan tidak bising (dokumen pribadi)

Satu hari pertama pada tahun yang baru tampak berbeda ketimbang hari-hari sebelumnya, bahkan dengan hari-hari berikutnya. Demikian sangat berbeda.

Jalan kaki menyusuri trotoar adalah menemui sepi. Tidak menjumpai satu pun sesama pejalan kaki. Jalanan juga tampak lengang, yang biasanya riuh dengan hilir mudik beragam kendaraan bermotor, sepeda, becak es krim, gerobak sayur, dan lainnya.

Pagi tanggal satu itu burung-burung mengekspresikan kicauan tanpa bersaing dengan suara bising knalpot.

Udara terasa segar mengalir bebas, masuk melalui saluran pernapasan tanpa ditunggangi polusi. Kesempatan bagus menyedot oksigen gratis, lalu mengembuskan karbondioksida yang lalu ditangkap dedaunan memayungi jalan.

Saya berjalan perlahan menikmati suasana damai dan hening pada pagi bercuaca cerah. Kesempatan yang hanya ada sekali dalam setahun, saya yakin.

Apakah itu yang disebut sebagai hidup lambat? Slow living?

Dikatakan bahwa slow living merupakan hidup damai dengan sedikit ketergesaan. Gambarannya, bangun pagi, memandang pegunungan, seruput kopi hangat, sarapan tanpa tergesa. Slow living juga terkait dengan kegiatan bertani, berkebun, dan berniaga di perdesaan (sumber).

Maka, Sebagian orang membidik sejumlah wilayah sebagai tempat hidup santai dan bermakna, karena memiliki suasana tenang, sejuk, nyaman, dan pastinya warga umumnya tidak tergesa-gesa.

Slow living. Hidup lebih lambat adalah gaya hidup memperlambat irama kehidupan yang semula serba cepat. Titik perhatiannya pada kesahajaan dan penikmatan terhadap waktu. Tidak sibuk berlebihan.

Ada saatnya kesibukan demikian mengatur saya, sehingga waktu 24 jam sehari terasa sangat tidak cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun