Berita duka disampaikan kepada keluarga. Pecah tangis sebagai ketidakterimaaan atas hilangnya kepala keluarga mereka.
***
Mata sembab Bu RT menatap foto keluarga ukuran besar di dinding. Ia meraba suaminya yang tersenyum. Dingin, karena dilapis kaca. Tidak bergerak, karena cuma gambar.
Kesadarannya bangun mendengar teriakan, "Paket!"
Sebuah dokumen untuk suaminya. Seperempat jam kemudian ia bangkit lagi, menerima berkas dari kurir berbeda.
Amplop berlogo membuatnya penasaran. Dirobeknya. Bu RT mengernyit membaca isinya. Menduga sesuatu, ia merobek kasar sampul berlambang Bank tempat uang keluarga disimpan.
Sebuah pengetahuan menyembul di benak Bu RT, masa depan keluarga telah ditarik dan dicairkan suami menjelang hari memancing celaka itu.
Sontak darah deras menembus ubun-ubun. Mata merah melebar. Serupa lengkingan serupa gagak luka menjalar di udara, "Bajingan ...!!!! Dasar buaya kurang ajar ...!!!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H