Hingga tiba di rumah Joni terpaksa menyimpan jiwa, yang senantiasa menuntut kecepatan, di dalam bagasi, kendati meronta-ronta. Keringat bercucuran. Sambil minum air mineral, Joni menggulir kontak, dan mengetuk nama bengkel langganan pada layar telepon genggam.
"Halo, Pak Mamat."
"Ya, bos?"
"Ada tempat kosong? Besok saya kirim barang."
"Siap. Kebetulan, ada yang baru keluar."
Bengkel Pak Mamat tidak bengkel besar, hanya bisa memuat enam mobil. Maklum, Pak Mamat menggunakan pekarangan di samping rumahnya sebagai tempat perbaikan mobil.
Di bengkel sederhana di tepi kali Ciliwung mesin mobil bawaan Joni dibongkar. Banyak bagian-bagian kudu diganti baru. Tak tanggung-tanggung, penggantinya adalah komponen berkualitas ekstra yang dibuat khusus untuk mesin performa tinggi.
Pak Mamat menangani perbaikan dan penggantian onderdil secara cermat. Terakhir adalah penambahan turbo, satu alat yang dipasang untuk menaikkan tenaga mesin menjadi lebih buas.
"Saya membeli komponen rem kualitas wahid, yang biasanya dipakai untuk mobil balap."
"Siap, bos!"
"O ya, simpen baik-baik. Mahal banget."