Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Atasi Kerusakan di Rumah, Perbaiki Sendiri atau Panggil Tukang?

1 Desember 2024   06:07 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:02 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keran bocor (Foto oleh Nithin PA pexels.com)

Satu ketika air dari keran cucian piring menetes, meski tuas penutup diputar penuh ke kiri. Diikat karet gelang, hanya sebentar dapat menahan kebocoran.

Keran rusak! Sudah waktunya ditukar dengan yang baru. 

Bisakah penggantiannya bisa dikerjakan sendiri, atau perlu memanggil tukang?

Berikut disampaikan pengalaman saya menghadapi kerusakan di rumah, semasa tubuh masih mampu berkoordinasi dengan baik.

Ketersediaan Perkakas

Di rumah terdapat peti berisi peralatan tukang kayu. Gergaji, serutan, bor manual, pahat, palu, dan perkakas lain yang sulit dicari bandingannya pada zaman sekarang.

Kotak kayu itu tidak rusak dimakan rayap, kendati sudah ada sejak kakek saya masih hidup. Peninggalan bapak dari bapak saya tersebut mungkin saja berusia tiga perempat abad.

Berhubung sayang menggunakan barang antik, saya membeli alat-alat pertukangan baru. Ketersediaan perkakas memudahkan untuk memasang sesuatu atau membetulkan kerusakan di rumah.

Membedakan Perbaikan Kecil dan Besar

Tatkala otak masih mampu memberikan instruksi kepada tangan kanan, saya kerap membetulkan kerusakan kecil dan ringan. Bukan perbaikan besar, apalagi pemugaran, yang memerlukan tenaga terampil.

Jadi, saya membedakan berdasarkan pengamatan yang tampak atas kerusakan sebelum memutuskan, perlu perbaikan kecil atau besar?

Perbaikan Kecil terkait pekerjaan pada bidang terbatas, yang tidak memerlukan waktu sehari penuh. 

Bisa dilakukan sendiri sesuai tingkat kemahiran dimiliki. Umumnya meliputi, antara lain:

  • Mengatasi penyumbatan wastafel dan/atau tempat cuci piring (kitchen sink), dengan cara membersihkan saringan atas.
  • Mengecat bidang yang tingkat kerusakannya terbatas pada pagar berkarat atau dinding terkelupas.
  • Mengganti keran air, selama ulir pada pipa masih berputar baik. Bebatkan sealtape pada keran baru. Apikasikan lem PVC pada ulir di keran dan pipa. Pasang menggunakan alat sesuai.
  • Memasang atau memindah hiasan dinding. Gunakan paku yang cocok, semisal paku beton untuk tembok keras. Atau, lubangi dinding pakai bor tangan untuk tempat fisher (sekrup tembok).  
  • Mengganti handel pintu yang rusak dengan produk sebangun dan berdimensi serupa.
  • Merakit mebel knockdown berdasarkan lembar petunjuk yang disertakan dalam pengiriman.
  • Mengganti bola lampu, dan perbaikan ringan lainnya.

Perbaikan kecil dapat menjadi kegiatan menyenangkan pada akhir pekan.

Perbaikan Besar merupakan pekerjaan pembetulan rumah yang memerlukan keterampilan spesifik atau kehlian tersendiri. Sebagian biasanya akan menyita waktu lebih dari satu hari untuk penyelesaiannya.

  • Pekerjaan memperbaiki atau mengganti atap.
  • Memugar atau menambah bagian yang memerlukan perubahan/penambahan struktur bangunan.
  • Mengganti lantai.
  • Perbaikan instalasi listrik. Hubungi instalatur resmi atau ahli.
  • Mengganti pintu dan/atau jendela, baik dengan material sama ataupun berbeda.
  • Mengganti sistem saluran air bersih dan/atau air limbah.
  • Mengerok lapisan permukaan dan mengecat sebagian besar dinding rumah dan/atau pagar.

Di atas adalah ilustrasi perbaikan kecil dan besar. Mungkin Anda para pembaca dapat menambahkannya.

Perbaikan kecil berada dalam kemampuan pemilik atau anggota keluarga untuk menyelesaikannya. Ia cenderung tidak memerlukan pembayaran jasa tenaga kerja. 

Paling-paling perlu kopi, gorengan, pecel, soto, es doger, batagor. Lho kok jadi banyak pengeluaran?

Sedangkan perbaikan besar dan kompleks memerlukan tenaga terampil. Tentu, mesti siap mengeluarkan sejumlah angka tertentu untuk pembayaran.

Biaya tukang bisa dibayar berdasarkan borongan dan secara harian. Nilainya bisa berbeda-beda, tergantung jenis pekerjaan dan kelaziman di tiap-tiap wilayah.

Lantas, bolehkan menggunakan jasa tukang untuk perbaikan kecil?  

Boleh-boleh saja, dengan kemungkinan besar tukang meminta pembayaran upah penuh, kendati untuk pekerjaan kurang dari sehari. Upah satu hari kerja tukang adalah 7 jam ditambah 1 jam istirahat.

Namun, pembayaran jasa tidak selalu kaku seperti itu. Sebagian tukang bisa diajak berunding perihal harga borongan untuk, umpamanya, penggantian keran.

Cara lain, bisa juga mengindentifikasi pekerjaan apa saja yang akan menghabiskan tenaga tukang dalam sehari, selain mengganti keran bocor.

Pengelompokan tersebut perlu dilakukan, agar uang dikeluarkan untuk biaya jasa per hari tidak terasa sia-sia.

Penentuan Pekerjaan Perbaikan Rumah menurut dimensi kerusakan memudahkan dalam memutuskan, akan melakukan perbaikan sendiri atau memanggil tukang untuk mengatasi kerusakan?

Moga-moga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun