Satu ketika air dari keran cucian piring menetes, meski tuas penutup diputar penuh ke kiri. Diikat karet gelang, hanya sebentar dapat menahan kebocoran.
Keran rusak! Sudah waktunya ditukar dengan yang baru.Â
Bisakah penggantiannya bisa dikerjakan sendiri, atau perlu memanggil tukang?
Berikut disampaikan pengalaman saya menghadapi kerusakan di rumah, semasa tubuh masih mampu berkoordinasi dengan baik.
Ketersediaan Perkakas
Di rumah terdapat peti berisi peralatan tukang kayu. Gergaji, serutan, bor manual, pahat, palu, dan perkakas lain yang sulit dicari bandingannya pada zaman sekarang.
Kotak kayu itu tidak rusak dimakan rayap, kendati sudah ada sejak kakek saya masih hidup. Peninggalan bapak dari bapak saya tersebut mungkin saja berusia tiga perempat abad.
Berhubung sayang menggunakan barang antik, saya membeli alat-alat pertukangan baru. Ketersediaan perkakas memudahkan untuk memasang sesuatu atau membetulkan kerusakan di rumah.
Membedakan Perbaikan Kecil dan Besar
Tatkala otak masih mampu memberikan instruksi kepada tangan kanan, saya kerap membetulkan kerusakan kecil dan ringan. Bukan perbaikan besar, apalagi pemugaran, yang memerlukan tenaga terampil.
Jadi, saya membedakan berdasarkan pengamatan yang tampak atas kerusakan sebelum memutuskan, perlu perbaikan kecil atau besar?
Perbaikan Kecil terkait pekerjaan pada bidang terbatas, yang tidak memerlukan waktu sehari penuh.Â