Lantaran penasaran, maka pertama kali saya memesan hidangan mie karet. Tepatnya, mie karet ayam bakso swekiaw yamin porsi biasa.
Pesanan pertama? Saya baru pertama kali datang ke gerai ini dan mencoba mie kenyal. Setelah ini, ada rencana berkunjung lagi menjajal menu berbeda.
Saya sengaja datang sehubungan dengan rencana putri saya untuk meneruskan usaha tersebut.
Sadjang Bakmi, begitu bunyi tulisan di kain yang terentang di muka. Kata "sadjang" mencerminkan apa, sampai saat ini saya tidak dapat menebaknya. Mungkin lain kali saya telusuri informasi mendalam tentangnya.
Gerai kecil yang tertata apik berada di Jalan Walet, Kota Bogor. Persis bersandar pada tembok pembatas kantor ATR/BPN.
Walaupun kecil, sekitar 20 meter persegi, ruangan terlihat luas berkat penataan dan cermin lebar di satu dinding. Enak untuk nongkrong tidak langsung pulang pada sore atau malam hari. Pada siang njepret, udara panas menyelinap ke dalam.
Saya duduk di meja menghadap dapur. Dua staf gerai, yang kemudian diketahu bernama Puti dan Diah, sibuk menyiapkan hidangan. Merebus rongkong ayam (chicken stock) dalam sebuah panci dan menyangrai daging ayam dihaluskan bersama bumbu-bumbu.
Dua gadis muda itu juga menata meja kursi, mengelapnya, menyapu lantai, dan mengatur pot di luar ruangan.
Memandang daftar menu. Ada lima kelompok hidangan ditawarkan: mi keriting, mi karet, mi tebal, tambahan, dan minuman.