Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Catatan Perjalanan Menuju Puncak Acara Kompasianival 2024

4 November 2024   08:09 Diperbarui: 4 November 2024   09:26 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerima Kompasiana Awards 2024 (dokumen pribadi)

Alasan berikutnya, saya mewakili satu Kompasianer untuk mengambil merchandise yang telah dibeli. Juga mewakili empat nominee bila dipanggil ke panggung. Kalo gak dateng, pegimane?

Tiba di Commune Space - Chillax Sudirman, Jakarta, saya tidak bisa menunjukkan barcode yang telah dikirim oleh Kompasiana. Tiap buka email, aplikasi itu keluar sendiri. Bisa masuk, karena petugas pendaftaran sangat membantu dengan menanyakan alamat surel.

Karangan bunga dari Pak Tjipta dan Bu Roselina (dokumen milik Ayah Tuah)
Karangan bunga dari Pak Tjipta dan Bu Roselina (dokumen milik Ayah Tuah)

Di dalam terlihat para peserta duduk di lantai sambil menyimak acara. Saya menghampiri, menyapa, berkenalan, dan berbincang.

Beberapa Kompasianer ditemui: Posma Siahaan, Mbak Novia, Mbak Denik, Bu Ery Siahaan, Mbak Tutut, Mbak Dina, Bang Edward Horas, Mbak Ari Budiyanti, Mbak Langit Queen (Kompasianer lawas), Pak Merza, Pak Andriyanto, Mas Billy, Mas Taufik, Mas Jandris, Mas Akbar Pitopang, Kang Inayat, Pak Sutiono, Pak Jujun, "Agan" Andri, Mas Yon Bayu, Ayah Tuah, Mbak Siska Fajaranny, dan banyak lagi.

Saya duduk di kursi di sekitar meja eks acara clinic pagi sebelumnya, sambil menikmati acara demi acara. Di antaranya, saya lebih banyak berbincang dengan sesama Kompasianer. Seru banget!

Keseruan yang nganenin. Bikin saya ingin bisa menghadiri tiap acara Kompasianival, bila diberi kesempatan dan kesehatan.

Berfoto di depan papan Kompasianival 2024 (dokumen milik Ayah Tuah)
Berfoto di depan papan Kompasianival 2024 (dokumen milik Ayah Tuah)

Selama mengobrol, tidak sedikit Kompasianer bertanya perihal kegiatan saya dalam menulis di Kompasiana.

Cara Menulis

Lantaran kaku menggunakan pena, saya lebih sering mengetuk papan kunci di layar telepon pintar dengan jempol kiri. Kemudian rancangan dipindahkan ke laptop untuk penyuntingan hingga penayangan.

Berhubung hape sering ngambek, saya sekarang langsung menuangkan gagasan di laptop.

Topik Diulas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun