Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sulit Dapat Kerja, Maka Ia Jualan Kopi Seduh

16 Oktober 2024   07:12 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:22 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jualan kopi seduh sebab sulit dapat kerja (dokumen pribadi)

Pada Minggu pagi lalu, sejenak langkah terhenti. Pandangan terpaku pada seorang anak yang sedang menulis sesuatu pada sebuah buku, dengan bersila beralaskan tikar yang digelar di atas trotoar.

Sepertinya ia menyalin tempel informasi dari layar smartphone jadul.

Saya menunduk dan bertanya, "Kok nyontek google?"

"Disuruh guru."

Ternyata sedang mengerjakan pe-er tentang perubahan kimia dan fisika. Mencoba mengaduk-aduk tumpukan ingatan, saya tetap tidak menemukan definisi tepatnya.

Saya mencontohkan saja peristiwa pembakaran yang mengubah kayu menjadi api, panas, dan arang. Jari menunjuk penjual es kelapa di mobil bak, seraya mengatakan bahwa air yang merupakan zat cair bisa berubah menjadi benda padat (es batu).

Contoh di depan mata bisa ia pakai sebagai ilustrasi untuk melengkapi definisi yang dikutip dari Google.

Anak laki-laki tersebut menemani kedua orangtuanya, yang berjualan kopi seduh di tepi jalan dekat lampu merah Jalan Tentara Pelajar. Jauh dari Pak Yana, pedagang kopi pinggir jalan langganan.

Kemudian perjalanan harus berlanjut. Tidak bisa lama-lama berdiskusi dengan anak pintar itu, berhubung masih ada urusan yang harus segera diselesaikan. Bahkan saya tak sempat memfotonya untuk ilustrasi artikel ini.

Senin pagi esoknya saya berkunjung lagi ke lapak sederhana penjualan kopi seduh itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun