Pada sebuah klinik. Pertengahan bulan lalu. Mata dokter spesialis membelalak indah demi membaca kertas dari suster. Padanya tertulis angka 140/80 mmHg. Kata situs kesehatan, hipertensi tingkat 2.
Pada bulan-bulan sebelumnya, hasil pemeriksaan tekanan darah berkisar 120-130/80 mmHg. Normal sampai prahipertensi (sedikit di atas normal).
Sekian lama dokter rutin meresepkan 2 macam obat penurun tekanan darah, diminum pada pagi dan sore. Mestinya, itu dapat menjaga tekanan darah tetap normal.
Menurutnya, ada pola makan yang keliru sehingga terjadi lonjakan tekanan darah.
Daripada benjol, saya pun mengaku bahwa beberapa hari "makan jorok". Makan dengan kandungan natrium berlebih. Ditambah, kemarinnya makan es krim full daging duren. Boleh dibilang, berlebihan. Kalau sedikit, mungkin tidak terlalu berpengaruh.
Selanjutnya ia menceramahi saya. Hipertensi menyumbat aliran darah dan merusak arteri. Menempatkan penderitanya pada berbagai risiko kesehatan semisal strok, penyakit jantung, kemampuan mengingat (demensia), dan gangguan ginjal.
Kemungkinan terjadinya risiko disebabkan oleh berbagai faktor, mencakup riwayat penyakit tertentu (misalnya, diabetes) maupun genetik. Faktor gaya hidup juga berpengaruh: konsumsi alkohol berlebihan, merokok, kurang aktivitas (sedentary lifestyle), dan pola makan tidak sehat.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, menjaga pola makan agar tidak timbul hipertensi meliputi:
- Per hari makan garam kurang dari 1 sendok teh, gula tidak lebih dari 4 sendok makan, minyak kurang dari 5 sendok makan.
- Membatasi makan fast food dan makanan olahan.
- Setidaknya 3 kali per minggu makan ikan.
- Perbanyak makan buah dan sayur (5 porsi per hari).
- Pilih makanan tinggi kalium, kalsium, magnesium, dan serat.
- Makan unggas dan ikan mengandung lemak sehat (kembung, teri segar, sarden, gabus, tenggiri, belut), sebagai pengganti hidangan tinggi lemak jenuh.
- Menjauhkan diri dari makan olahan diawetkan dengan garam dapur, semisal ikan asin, ebi, daging asap, tauco, dan sebagainya.
Sebuah situs menyebutkan, ada 20 makanan yang membantu mengendalikan tekanan darah: buah delima, alpukat, bit, lemon, aprikot kering, cokelat hitam (dark chocolate), almond, seledri, daun horenso (bayam jepang, spinach), apel, salmon liar, minyak zaitun extra virgin, pistachio, yogurt, biji labu, kayu manis, oregano, bawang putih, blueberry, dan kopi (https://www.today.com/health/diet-fitness/foods-that-lower-blood-pressure-rcna85428).
Tentang konsumsi kopi. Sebuah studi (jurnal Nutrients, 2003) mengatakan, minum tiga cangkir kopi dalam sehari akan membantu menurunkan tekanan darah.