Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Uang Receh, Penting dan Bikin Pening

1 September 2024   11:05 Diperbarui: 1 September 2024   13:24 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang receh untuk kembalian (dokumen pribadi)

Awal lapak beroperasi, mereka cenderung tidak menyediakan uang receh untuk kembalian. Sebagian besar atau seluruhnya telah dibelanjakan untuk barang dagangan.

Apabila ada pembeli membayar dengan pecahan besar, mereka pontang-panting mencari penukar. Itu kalau ada pedagang di dekatnya. Kalau tidak?

Ya mau tidak mau lari sebentar meninggalkan warung ke toko kelontong. Membeli bahan pengolah produk dagangan sekaligus memecah uang. Pengusaha semacam itu tidak sempat lama mengendapkan pendapatan. Dalam hitungan menit, uang mencair menjadi barang.

Pada waktu tertentu, jamak bagi pengusaha skala mikro itu tidak menyediakan uang receh untuk kembalian. Mereka tahu, uang receh merupakan hal penting yang bikin kepala pening dalam penyediaannya.

Bila hendak menyeruput kopi atau jajan di lapak pelaku usaha mikro, ada bagusnya menyiapkan uang receh yang sekiranya cukup untuk membayar. Bisa jadi mereka tidak menyediakan kembalian.

Jangan berlaku mentang-mentang. Kepada pedagang kecil menyerahkan uang Rp50.000 demi membayar segelas kopi seduh harga Rp4.000, dengan gerak-gerik muka tanpa salah berharap kembalian. Berempatilah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun