Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Receh dari Warung Kopi di Satu Pagi

25 Agustus 2024   07:08 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:24 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etalase warung kopi dan nasi (dokumen pribadi)

Sebenarnya tidak persis disebut warung kopi, karena ia juga menjual nasi dan pilihan lauk sederhana.

Tidak semua pengunjung membeli makanan. Umumnya mereka memesan kopi seduh, lalu berlama-lama nongkrong di tempat adem itu. Agak siang, barulah sebagian makan nasi rames atau nasi goreng.

Biasanya, saya beberapa kali datang setelah olahraga jalan. Ngopi dan duduk-duduk pagi. Pulang sebelum matahari berdiri di ubun-ubun.

Seperti pada Jumat pagi baru lalu. Sebelum tiba di rumah usai mengurus sesuatu, saya mampir ke warung kopi dan nasi tersebut. Ngadem.

Sejuk karena dilingkupi pepohonan. Asri sebab warung berada di kebun dengan beragam tanaman. Ayem ketika memandang ayam hilir mudik.

Sepuluh atau sebelas sepeda motor terparkir. Sudah banyak pengunjung datang. Mereka minum kopi. Mata menatap layar. Orang-orang yang dalam banyak waktu mungkin tidak bisa hidup tanpa smartphone.

Pekerjaannya menuntut demikian. Mereka adalah penjual produk koperasi, salesman barang, pengemudi ojol, dan sebagainya, yang perlu memantau perkembangan apa pun via telepon pintar.

Saya dan satu pengunjung merupakan orang purnatugas. Sudah tidak terikat dengan aturan kerja. Sehingga punya waktu luang melimpah, punya sedikit uang. Para lansia yang mampir setelah berolahraga, mengantar cucu, atau usai urusan.

Kami berbincang tentang hal-hal receh. Satu orang lagi, yang mampir setelah mengantar istri, ikut terlibat dalam obrolan.

Kesehatan

Kami saling mengingatkan perihal pentingnya menjaga kesehatan, dengan tidak berlebihan mengonsumsi sesuatu, rutin berolahraga, mengurangi beban pikiran, cukup istirahat, dan menyempatkan diri bersosialisasi.

Pemanfaatan Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun