Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ini Deretan Menu Sarapan Harga di Bawah Rp9.000

13 Agustus 2024   06:08 Diperbarui: 13 Agustus 2024   06:30 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring kupat tahu (dokumen pribadi)

Memang ada?

Ada dong! Kalau rajin blusukan betulan bukan jelang pemilu saja, bisalah menemukan menu sarapan dengan harga di bawah Rp9.000, bahkah di bawah Rp7.500.

Harga patokan di atas dibuat seturut wacana alokasi biaya makanan per anak, dalam kampanye presiden terpilih. Semula disebutkan menyentuh angka Rp15.000, kemudian turun menjadi Rp9.000 bahkan Rp7.500 (sumber).

Dalam kampanyenya, presiden terpilih Prabowo Subianto menggagas program makan siang gratis. Dengan beragam alasan, diubah menjadi makan bergizi gratis.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, untuk mendukung program mereka siap menyediakan bahan untuk sarapan pagi bergizi (sumber).

Mudah-mudahan kelak program makan bergizi gratis berjalan lancar dengan kejelasan patokan harga. Saya hanya akan menguji, adakah menu sarapan harga tidak lebih dari Rp7.500 - Rp9.000 per porsi di sekitar.

Kalau berjalan ke belakang, menuju kawasan permukiman padat, ada penjual bubur ayam. Harga semangkuknya Rp5.000 lengkap dengan suwiran ayam, bawang goreng, kacang kedelai, sambal, dan kerupuk.

Banyaknya bubur dan isian jangan samakan dengan bubur ayam harga sepuluh ribu ke atas. Beda. Pokoknya lumayan nendang.

Ada pula bubur kacang ijo (plus ketan dan santan) Rp5.000, mie ayam Rp5.000, lontong bumbu kacang Rp5.000, dan nasi uduk plus tempe orek serta beberapa iris telur dadar tipis Rp7.000.

Sebulan sekali saya menuju klinik. Jaraknya dekat, hanya 20 menit berjalan kaki sejauh 1,1 kilometer. Setidaknya terdapat dua penjual menu sarapan harga di bawah sembilan ribu rupiah.

Pertama, di tepi jalan Merdeka kira-kira seberang Korem 061/Surya Kencana, Kota Bogor, terdapat warung tenda sederhana menjual nasi uduk dan gorengan.

Nasi uduk, telur balado, gorengan (dokumen pribadi)
Nasi uduk, telur balado, gorengan (dokumen pribadi)

Lapak menjual sebungkus nasi uduk dengan bawang goreng tanpa tempe orek, irisan telur dadar, dan kerupuk Rp4.000. Gorengan (tempe dan bakwan/bala-bala) Rp1.250 per potong. Telur bulat balado Rp4.000 per butir.

Sebungkus nasi bersantan plus 2 potong gorengan Rp6.500. Satu bungkus nasi uduk ditambah telur bulat Rp8.000.

Masuk lebih dalam ke gang yang akan tembus ke klinik di Jalan dr. Sumeru, saya menjumpai etalase di teras sebuah rumah. Menjual kupat tahu dan lontong sayur Rp7.000 per piring.

Sepiring kupat tahu (dokumen pribadi)
Sepiring kupat tahu (dokumen pribadi)

Menu sarapan harga di bawah Rp9.000 tersebut nendang di perut. Cukup mengenyangkan. Bisalah menahan lapar sampai siang, kecuali bagi mereka yang memiliki lambung ukuran ekstra.

Bergizi? Nah, itu patut dicari tahu.

Laman sebuah fasilitas kesehatan mengatakan, menu sarapan bergizi agar tubuh berenergi dalam beraktivitas sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks, protein, vitamin, lemak, dan serat. Maka dalam satu porsi sarapan sehat terdiri dari 1/4 bagian karbohidrat, 1/4 bagian lauk, serta 1/2 bagian buah dan sayur (sumber).

Ternyata menu sarapan yang saya jumpai di atas tidak memenuhi syarat sebagai. Kurang satu atau lebih bahan yang membuatnya boleh disebut sebagai makanan bergizi.

Agaknya, porsi karbohidrat cenderung lebih banyak dibanding bagian nutrisi lainnya. Bagian seperti sayur dan buah kurang atau tidak ada.

Dengan kata lain, makanan pagi tersebut hanya cukup mengenyangkan. Tidak cukup memenuhi kebutuhan gizi tubuh berenergi.

Batal dah jadi penyedia makanan bergizi gratis untuk menyukseskan program Prabowo Gibran. Tadinya, terbayang skenario di kepala: ambil kupat tahu Rp7.000, jual ke proyek senilai Rp7.500.

"Buang" Rp100 ke pengelola anggaran dan kawan-kawan, masih dapat untung kotor Rp400 per porsi (eq. 5,3 persen). Lumayan, di atas bunga deposito. 

Namun, kalau ada potongan lain-lain, bisa-bisa sampai di lapangan tinggal Rp5.000.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun