"Ya bos... Tidak berhasil, bos. Kali ini hakim tidak doyan duit juga gula-gula. Beda dengan ketua yang itu....... ya yang itu... Petunjuk?"
Kepala Politia khidmat menyimak lontaran peluru kata-kata. Gendang telinganya hampir pecah.
"Baik. Baik, bos. Kami akan lebih teliti. Pasti, bos. Kami akan cari calon lain untuk menutupi......" belum usai Kepala Politia berbicara, sambungan diputus dari seberang sana.
Catatan: Kisah fiksi. Kesamaan nama dan peristiwa adalah kebetulan belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H