Terlihat lubang pernapasannya, tetapi badannya terkubur di dalam tanah.
Umumnya orang tidak menyadari keberadaannya, kendati ia berperan penting menghadirkan rasa lega bagi penghuni rumah.
Setelah ngambek karena muatan penuh, misalnya meluap, barulah pengguna yang rutin nongkrong setiap pagi memikirkannya.
Berjasa membuat penggunanya plong, tapi dilupa ketika masih lega. Diingat saat tersumbat penuh sedimen penyebab mampat atau meluap.
Itu yang terjadi di rumah baru-baru ini dengan masalah septic tank mampet. Baru menyadari tangki septik terisi penuh atau sarat "muatan" saat penyiraman. Air meluap di peturasan dan melalui floor drain (pakai septic tank sistem satu kompartemen).
Indikasi
Sebetulnya sebelum timbul luapan, ada tanda-tanda septic tank sudah penuh atau bermasalah di saluran.
Luapan air dalam tangki septik membuat udara tidak bisa "bernapas" melalui pipa ventilasi. Maka ia mencari celah ke kakus atau saringan air di lantai. Muncul bau semriwing yang ....
Ketika menyiram toilet, air berikut partikel-partikel tidak segera turun. Mengambang lebih dulu, lalu tenggelam pelan-pelan. Keadaan ini lantaran tidak ada ruang kosong di dalam septic tank. Terakhir, kendati jarang terjadi, air meluap melalui tutup tangki septik yang kurang rapat.
Tangki septik Menurut Standar Nasional Indonesia
Membaca definisi di SNI 2398:2017, Badan Standarisasi Nasional, saya memahami tangki septik merupakan ruangan kedap air, dengan satu atau beberapa kompartemen penampung dan pengolah air limbah rumah tangga.
Alirannya bergerak lambat agar terjadi:
- Proses pengendapan partikel-partikel padat.
- Penguraian bahan organik oleh jasad renik menjadi gas dan materi mudah larut di air.
Jenis Tangki Septik
Dari bahan pembuatan, umumnya terdapat tiga macam septic tank:
- Tangki Septik Fiberglass, terbuat dari material komposit atau fiber reinforced plastic (FRP)
- Tangki Septik Terbuat dari Beton
- Tangki Septik dari Bata Merah dengan Plesteran
Artikel mengulas tangki septik terbuat dari beton atau bata merah. Bukan tangki pabrikasi terbuat dari FRP.
Konstruksi dengan Beton atau Bata Merah
Setelah membaca berbagai sumber acuan, ternyata ada 2 macam tangki septik dilihat dari kompartemennya:
- Sistem kompartemen tercampur, menampung limbah rumah tangga (air bekas mandi, cuci, dan kakus).
- Sistem kompartemen terpisah, yang hanya menampung buangan kakus.
Masing-masing sistem mengikuti persyaratan teknis SNI, meliputi: waktu penahanan (detensi), periode pengurasan, banyaknya lumpur dihasilkan, jumlah pemakai, penggunaan air.
Bentuk tangki septik adalah segi empat, dengan perbandingan panjang dan lebar 2 : 1 hingga 3 : 1.Â
Memiliki setidaknya panjang 1,5 meter ; Lebar minimal 0,75 meter; Kedalaman sedikitnya 1,5 meter dengan 0,3 meter ambang batas.
Konstruksi tangki septik, baik satu maupun dua kompartemen, idealnya memiliki (dari dasar ke atas) ruang lumpur atau endapan, ruang air jernih, tutup dilengkapi manhole dan pipa ventilasi. Diilustrasikan dengan denah berikut:
Sedangkan dihitung dari jumlah pemakai, ukuran tangki septik dengan periode pengurasan 3 tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Penempatan Septic Tank dan Pengolahannya
Tangki septik diletakkan pada lokasi yang sekiranya tidak mencemari lingkungan.
Septic tank dibangun dengan jarak minimal 1,5 meter dari bangunan rumah atau gedung, 5 meter dari sumur resapan air hujan, dan 10 meter dari sumur air bersih.
Bangunan Pengolahan Lanjutan
Air dari septic tank sebaiknya tidak langsung dibuang ke lingkungan, tetapi dialirkan ke pengolahan lanjutan berupa:
- Sumur atau bidang resapan, untuk menampung kemudian meresapkan air ke dalam tanah menggunakan media ijuk dan kerikil.
- Sistem penyaringan air dengan arah aliran ke atas, melalui media kerikil kerikil dan pasir, atau disebut dengan up-flow filter.
- Kolam atau taman sanita, menggunakan media kerikil dan tanaman air. Bangunan ini merupakan pengolahan lanjutan dari limpasan air tangki septik.
Penutup
Tangki septik merupakan fasilitas pengolahan awal air limbah rumah tangga, yaitu barang buangan hasil proses kegiatan aktivitas kamar mandi, berupa air bekas mandi, cucian, dan kakus.
Konstruksi tangki septik dapat dilanjutkan dengan bangunan bidang resapan, sumur resapan, up-flow filter, dan taman sanita, untuk jumlah pemakai sebanyak-banyaknya 50 pengguna.
Mikroorganisme pengurai di dalam septic tank mengolah limbah menjadi endapan lumpur dan air jernih.
Ke dalam kakus dan saluran menuju septic tank agar tidak membuang tisu, pembalut, dan benda lain yang tidak dapat diurai oleh jasad renik.
Juga hindari mengalirkan bahan-bahan kimia yang mungkin akan mengurangi populasi bakteri pengurai tersebut.
Secara periodik, pengurasan tangki septik dilakukan setiap tiga tahun untuk mengeluarkan endapan hasil penguraian.
Apabila muncul indikasi septic tank penuh, segera hubungi ahli sedot WC yang memiliki tempat pengolahan khusus seperti Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT).
Untuk perencanaan dan acuan konstruksi, lihat SNI 2398:2017 tentang tata cara perencanaan tangki septik dengan pengolahan lanjutan (sumur resapan, bidang resapan, up-flow filter, kolam sanita.
Hubungi ahlinya, jika ingin mengatasi masalah, membesarkan, atau membangun ulang/baru septic tank.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H