Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemimpin Favorit

1 Juli 2024   06:46 Diperbarui: 1 Juli 2024   06:46 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin favorit, Gambar oleh Claus Kuhn dari Pixabay

Kucing-kucing jantan membatalkan pertengkaran memperebutkan teritori, burung-burung berhenti terbang, anjing-anjing tak menggonggong, tikus-tikus mendongakkan kepala, kecoa-kecoa terperangah mendengar berita heboh.

Warga republik ini heboh!

Melalui layar datar, berita daring, dan media sosial, seluruh warga tanpa kecuali heboh menyaksikan pemberitaan paling heboh di republik ini

Seorang pemimpin favorit warga, karena kedermawanan dan kedekatannya dengan banyak warga, ditangkap pihak berwajib.

Ia disangkakan menyalahgunakan jabatan lalu menyelewengkan uang negara demi memperkaya diri. Berapa besarnya, masih dalam pendalaman. Disebutkan, kerugian meliputi angka dengan jumlah nol tak terbayang banyaknya.

Di televisi tampak pasukan berpakaian serba hitam menggelandang pemimpin favorit tersebut ke kendaraan hitam. Dengan tersenyum percaya diri ia melambaikan tangan ke para pencari berita sebelum pintu mobil benar-benar menutup.

Maka pada hari-hari berikutnya perbicangan banyak warga berpusat pada perkembangan kasus menimpa sang pemimpin favorit warga.

Banyak pihak merasa terpukul. Berharap pemimpin favorit warga tidak melakukan kesalahan, apalagi melakukan penyelewengan uang negara seperti disangkakan oleh pihak berwenang yang menyangkakan.

Baca juga: Gurame Saus Mangga

"Sangkaan tidak benar! Sangkaan salah alamat!"

Begitulah sebagian kecil bunyi-bunyian yang digaungkan oleh para pecinta pemimpin favorit warga melalui platform X, Facebook, Instagram, dan semacamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun