Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Dua Gaya Olahan Doclang, Mana yang Lebih Enak?

20 Mei 2024   10:08 Diperbarui: 25 Mei 2024   02:30 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi dulu menyebutnya sebagai "oleh-oleh Bandung". Tidak ada penjelasan cukup, mengapa mereka menamakan demikian.

Rasanya? Gurih dengan sedikit rasa manis. Teman-teman saya menyukainya, meski baru pertama kali mencicipi.

Doclang komplit di Jembatan Merah dibanderol dengan harga Rp15-17 ribu.

Tidak hanya di kawasan Jembatan Merah, doclang tersebar di bagian lain dari Kota Bogor.

Di permukiman dan tempat-tempat keramaian pedagang doclang berkeliling memikul tempat dengan warna khas. Hijau atau biru dengan aksen merah.

Mang Penjual Doclang Keliling (dokumen pribadi)
Mang Penjual Doclang Keliling (dokumen pribadi)

Di pedagang keliling, cukup mengeluarkan uang Rp7-8 ribu untuk mendapatkan sepiring doclang isi lontong, tahu goreng, dan kerupuk. Bumbunya seperti doclang Jembatan Merah, yaitu saus kacang sudah dimasak.

Di tempat lain, sebagian penjual gado-gado dan nasi uduk juga menjual doclang. Kadang mereka menyebutnya sebagai lontong bumbu.

Cara mengolahnya berbeda dengan yang di Jembatan Merah atau pedagang pikulan.

Irisan lontong dan kerupuk dicampur dengan bumbu kacang goreng diulek bersama garam, cabai, sedikit gula, dan air jeruk. Sama dengan bumbu gado-gado versi Bogor (bukan gado-gado bumbu siram).

Satu pelaku UMKM Bogor yang kerap saya datangi menjual lontong bumbu atau doclang, selain menyediakan lontong sayur (di sini disebut pesor), gorengan, kadang nasi uduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun