Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencintai Cangkir Porselen Berisi Tiga Perempat Kopi Hitam

15 April 2024   09:08 Diperbarui: 15 April 2024   09:11 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua mata menyoroti penuh kasih mangkuk kecil bertelinga satu terbuat dari porselen putih.

Dua lubang menghidu aroma harum menenangkan dan menyenangkan jiwa

Dua tangan enggan mengendurkan genggaman. Hangat merambat perlahan memanjat arteri menuju ruang terdalam di hati.

Riak-riak berdenyut. Bergelombang hendak mendorong dinding dada yang terlalu kokoh, berkat kerap menjadi sandaran kepala lembut mencari perlindungan.

Cangkir lambat-lambat melayang. Bibir mulusnya menyentuh bibirku.

Larutan hitam perlahan mengalir. Lidah mencecap rasa pekat, tetapi ringan dan tidak sangat asam.

Aku sangat menikmati tiga perempat kopi hitam, dan menghabiskannya dari cangkir porselen berwarna putih cantik.

Sayangnya mangkuk kecil dengan satu telinga itu tidak boleh dibawa pulang. Harus dikembalikan kepada yang punya.

Di atas segalanya, tiga perempat kopi hitam dalam cangkir porselen terasa tidak pahit meski tidak ditambah gula.

Aku duga, dua sendok teh lebih sedikit bubuk kopi kualitas terbaik diseduh dengan air panas tidak terlampau panas, 92 hingga 95 derajat celcius, sampai memenuhi tiga perempat bagian dari cangkir porselen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun