Tobat bermakna menyadari dan menyesal atas perbuatan keliru (dosa), lalu berniat memperbaiki perilaku itu. Pengertian itu diambil dari KBBI, diungkap ulang dengan parafrasa.
Kalau saya mengutip dan menuliskannya begitu saja pada artikel ini, bisa-bisa kena perkara plagiasi. Tobat! Jangan lagi kena semprit admin.
Satu situs mengatakan, tobat (taubat) adalah wujud pengakuan kesalahan dan pernyataan menyesal atas dosa.Â
Hakikatnya, tobat merupakan perasaan mendalam, yang menyesali perbuatan maksiat di masa lalu. Kemudian memohon dengan sungguh-sungguh atas segala salah dan dosa kepada Allah SWT (sumber).
Jangan sampai kesadaran dan penyesalan baru muncul kala kiamat. Hari kehancuran bumi pasti akan terjadi, namun tidak diketahui kapan tibanya.
Sebuah portal menerangkan bahwa akan tiba hari di mana bumi seisinya binasa. Saat itu disebut kiamat. Sesudah itu, malaikat meniup sangkakala. Membangkitkan semua manusia dari alam kuburnya, untuk dihitung dan ditimbang amal baik dan buruknya (keterangan komplit di sini).
Membicarakan kehancuran bumi dan isinya, saya jadi teringat satu film lawas yang menyenggol kesadaran untuk tobat.
Sejatinya saya nonton film demi menyenangkan hati, kegembiraan, dan kelegaan. Bukan untuk berkeringat melihat film yang mengingatkan tentang dosa-dosa telah dilakukan.
Akan tetapi film menghibur ini pada satu sisi membangkitkan kesadaran. Menyesali keadaan diri yang bergelimang perbuatan salah. Menyadari bahwa saya belum cukup bekal amal kebaikan untuk hari akhir nanti. Jangan-jangan lebih banyak amal buruk?
Satu film yang mengingatkan akan terjadinya kiamat adalah film Armageddon. Bagi saya film ini berkesan.
Saya berusaha mengingat potongan-potongan ceritanya, juga kutip sana sini, sebab saya tidak sedang melihat ulang. Kalau nonton, kapan selesai nulisnya?
Film Armageddon tayang perdana tanggal 1 Juli 1998. Disutradarai oleh Michael Bay. Diproduseri oleh Jerry Bruckheimer.
Dibintangi oleh Bruce Willis, Ben Affleck, Liv Tyler, Billy Bob Thornton, Owen Wilson, Will Patton, Peter Stormare, William Fitchtner, Michael Clarke Duncan, Keith David, Steve Buscemi, dan lainnya (keterangan-keterangan di atas nyontek dari hasil pencarian di Google).
Cerita dimulai Ketika hujan meteor meluluhlantakkan pesawat ulang alik Atlantis. Meteor berjatuhan di beberapa kota.
Kemudian NASA memperkirakan kejatuhan asteroid yang akan menghantam bumi dalam 18 hari. Asteroid raksasa yang dapat menghancurkan bumi dan seisinya.
Para ilmuwan berusaha mencegah agar benda langit berukuran sangat besar itu tidak jatuh ke bumi. Satu cara adalah masuk ke perutnya, melubangi, dan memasang bom nuklir berdaya ledak dahsyat di inti asteroid.
Masalahnya, siapa pasukan berani mati dan ahli yang sanggup melaksanan misi mulia itu?
Satu tim yang merupakan kelompok yang bekerja dalam pengeboran minyak akhirnya direkrut oleh NASA.
Kelompok pimpinan Harry Stamper (Bruce Wilis) memiliki reputasi tinggi dalam bidang pengeboran. Mereka sukses menggali minyak bumi dengan mengebor lapisan permukaan bumi, bahkan pada kerak paling keras.
Sejak kelompok ini bergabung dengan NASA, dalam waktu kurang dari 18 hari banyak drama terjadi. Drama percintaan, ancaman kehancuran di berbagai belahan dunia, kerusakan yang dialami pesawat pembawa tim, dan seterusnya hingga pengorbanan Harry.
Begitu kira-kira cerita singkat (bukan sinopsis lho) misi penyelamatan bumi dari kemungkinan kiamat.
Film ini menghibur, menyenangkan, dan melegakan, kendati muncul rasa rada sedih juga di akhir. Ia juga menyentuh kesadaran tentang datangnya kiamat oleh sebab apa pun.
Sedikit banyak film Armageddon berpengaruh. Memantik api keinginan saya untuk mengumpulkan amal kebaikan, dan menyesali perbuatan buruk di masa lalu.
Ramadan adalah kesempatan bagus untuk menghimpun amalan baik dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H