Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tak Perlu Jauh Cari Makanan Sumber Serat untuk Sahur, di Sini Ada

17 Maret 2024   14:09 Diperbarui: 17 Maret 2024   14:16 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pisang di warung (dokumen pribadi)

Serat pangan dalam makanan merupakan unsur dari tumbuhan. Dapat dimakan dan membantu kelancaran proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia (lengkapnya di sini).

Situs lain menyebutkan bahwa serat adalah sumber gizi penting untuk:

  • Melancarkan pencernaan,
  • Mengoptimalkan penyerapan nutrisi lainnya dari makanan,
  • Menjaga daya tahan tubuh,
  • Mengontrol kadar gula darah agar tetap normal,
  • Mempertahankan berat badan dalam kondisi ideal.

Informasi tentang manfaat dan sumber serat pangan dengan mudah dapat dicari di mesin perambah.

Saya tidak hendak mengulang cerita yang sama, tetapi lebih berkisah tentang cara dan lokasi perolehan makanan sumber serat.

Ada tiga jenis makanan sumber serat pangan yang biasa saya konsumsi, yaitu sayur, buah, dan beras merah.

Beberapa waktu lalu saya mengganti nasi dari beras putih ke beras merah. Beras merah merupakan biji-bijian utuh mengandung kandungan serat lebih tinggi daripada beras putih.

Perbedaannya saya cari di Google. Dengan mengetik "serat dalam beras merah" dan "serat dalam beras putih", maka diperoleh informasi berikut:

  • Terdapat 1,8 gram serat dari tiap 100 gram beras merah.
  • Hanya 0,6 gram serat dalam 100 gram beras putih.

Sayur dan buah dari warung atau penjaja keliling/pedagang kaki lima. Beras merah saya beli dari toko ritel. Semuanya berlokasi /beredar dekat rumah.

Warung dalam radius 500 meter menjual beragam sayur hasil panen dalam negeri.

Sayur di warung (dokumen pribadi)
Sayur di warung (dokumen pribadi)

Kadang mereka mendagangkan pisang meja (pisang yang dapat langsung disantap setelah dikupas). Atau, membeli pisang di pedagang pikulan.

Di tepi jalan raya dekat rumah juga terdapat penjual pepaya kalina (sebagian orang menyebutnya Kalifornia agar terdengar keren), pisang, alpukat, jambu kristal, dan buah musiman.

Pisang di warung (dokumen pribadi)
Pisang di warung (dokumen pribadi)

Beras merah dibeli di toko retail modern atau di toko beras, yang terletak tidak jauh dari rumah.

Nasi dari beras merah (dokumen pribadi)
Nasi dari beras merah (dokumen pribadi)

Sayur dan beras merah yang sudah diolah serta buah tidak hanya untuk menu sahur, mereka juga menjadi bagian dari menu berbuka puasa.

Hingga kini saya merasa bahwa proses pencernaan dan pengeluaran hasil berjalan lancar, kendati tiap hari minum beragam obat yang berpotensi menyebabkan sembelit.

Untuk mendapatkan makanan kaya serat tersebut, saya membelinya di warung, penjaja keliling, pedagang kaki lima, atau di toko ritel modern yang semuanya berada di dekat rumah.

Tidak perlu pergi jauh seperti ke pasar swalayan di pusat kota.

Pun tidak perlu menukar sejumlah uang dengan sayur (kecuali bawang putih) atau buah impor.

Bukankah wujud hasil akhirnya sama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun