Kadang mereka mendagangkan pisang meja (pisang yang dapat langsung disantap setelah dikupas). Atau, membeli pisang di pedagang pikulan.
Di tepi jalan raya dekat rumah juga terdapat penjual pepaya kalina (sebagian orang menyebutnya Kalifornia agar terdengar keren), pisang, alpukat, jambu kristal, dan buah musiman.
Beras merah dibeli di toko retail modern atau di toko beras, yang terletak tidak jauh dari rumah.
Sayur dan beras merah yang sudah diolah serta buah tidak hanya untuk menu sahur, mereka juga menjadi bagian dari menu berbuka puasa.
Hingga kini saya merasa bahwa proses pencernaan dan pengeluaran hasil berjalan lancar, kendati tiap hari minum beragam obat yang berpotensi menyebabkan sembelit.
Untuk mendapatkan makanan kaya serat tersebut, saya membelinya di warung, penjaja keliling, pedagang kaki lima, atau di toko ritel modern yang semuanya berada di dekat rumah.
Tidak perlu pergi jauh seperti ke pasar swalayan di pusat kota.
Pun tidak perlu menukar sejumlah uang dengan sayur (kecuali bawang putih) atau buah impor.
Bukankah wujud hasil akhirnya sama?