Taman Manunggal, yang dahulu bernama lapangan landbouw, merupakan lokasi ngabuburit favorit.
Sebetulnya ngabuburit paling enak adalah di rumah. Periode dari Asar hingga berkumandangnya azan Magrib banyak hal bisa dilakukan.
Dalam waktu kurang lebih 2,5 jam menunggu, saya bisa olahraga ringan melatih pergerakan tangan dan kaki, membaca Alquran, baca-baca berita menambah wawasan, bahkan menulis.
Tahun-tahun belakangan saya jarang ngabuburit di luar rumah. Bukan tidak pernah. Ngabuburit ke lokasi tidak jauh dari rumah, yang umumnya berupa taman.
Ada taman agro inovasi milik satu instansi pemerintah. Isinya beragam tanaman sayur, buah, dan rempah.
Sedikit lebih jauh, sekitar 400 meter, terdapat kebun tanaman rempah dan obat.
Di dalamnya ditanam mungkin ratusan jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat dan rempah. Menyebut sedikit, brotowali, tapakdara, akar wangi, binahong, jarak tintir/obat luka, dan lain-lain.
Tempat-tempat ngabuburit itu sepi. Pengunjungnya bisa dihitung dengan jari. Meskipun demikian, saya sangat menikmati suasananya yang sejuk menyegarkan dan adem.
Kalau yang ramai, karena dilengkapi lapangan rumput sintetis dan jalur olahraga jalan kaki, ialah Taman Manunggal.