Taman Manunggal, yang dahulu bernama lapangan landbouw, merupakan lokasi ngabuburit favorit.
Sebetulnya ngabuburit paling enak adalah di rumah. Periode dari Asar hingga berkumandangnya azan Magrib banyak hal bisa dilakukan.
Dalam waktu kurang lebih 2,5 jam menunggu, saya bisa olahraga ringan melatih pergerakan tangan dan kaki, membaca Alquran, baca-baca berita menambah wawasan, bahkan menulis.
Tahun-tahun belakangan saya jarang ngabuburit di luar rumah. Bukan tidak pernah. Ngabuburit ke lokasi tidak jauh dari rumah, yang umumnya berupa taman.
Ada taman agro inovasi milik satu instansi pemerintah. Isinya beragam tanaman sayur, buah, dan rempah.
Sedikit lebih jauh, sekitar 400 meter, terdapat kebun tanaman rempah dan obat.
Di dalamnya ditanam mungkin ratusan jenis tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat dan rempah. Menyebut sedikit, brotowali, tapakdara, akar wangi, binahong, jarak tintir/obat luka, dan lain-lain.
Tempat-tempat ngabuburit itu sepi. Pengunjungnya bisa dihitung dengan jari. Meskipun demikian, saya sangat menikmati suasananya yang sejuk menyegarkan dan adem.
Kalau yang ramai, karena dilengkapi lapangan rumput sintetis dan jalur olahraga jalan kaki, ialah Taman Manunggal.
Lapangan eks landbouw berjarak 400 meter dihitung berdasarkan Google Maps. Terletak di pertemuan Jalan Merdeka dengan Jalan Tentara Pelajar (d/h Cimanggu Raya), Kota Bogor.
Landbouw berarti pertanian. Zaman baheula lapangan landbouw konon dalam penguasaan kantor pertanian. Dalam perjalanan, tanah datar berumput itu diserahkan ke Pemkot. Entah kapan.
Landbouw direnovasi menjadi gelanggang olahraga masyarakat. Diresmikan oleh Walikota Bogor Bima Arya pada Desember 2022.
Dipetik dari laman kotabogor.co.id, lapangan yang berganti nama menjadi Taman Manunggal ini memiliki fasilitas:
- Lapangan Mini Soccer (75 x 35 meter persegi) dengan rumput sintetis.
- Tribun penonton.
- Tempat berjalan mengelilingi lapangan.
- Lahan parkir untuk 30 mobil dan 50 sepeda motor.
- Booth food court.
- Area taman bermain anak.
- Toilet.
- Ruang ganti.
- Pencahayaan untuk penggunaan lapangan di malam hari.
- Plaza dan taman.
Lapangan yang tadinya tampak tidak terurus, sekarang meriah, bagus, dan ramai.
Pada bulan Ramadan ini saya baru sekali mendatangi, untuk olahraga berjalan kaki beberapa kali memutari lapangan.
Jarak Taman Manunggal dekat dari rumah. Ramai, tapi tidak kayak cendol. Dan jika perlu penganan untuk takjil, bisa membeli dari penjual di sekitarnya .
Taman Manunggal menjadi lokasi ngabuburit favorit bagi saya, jika sesekali ingin berada di luar rumah menunggu waktu berbuka.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H