Dari berbagai sumber saya mengetahui, bahwa pada bulan Ramadan tersedia kesempatan melimpah untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Setelah membaca Alquran, saya mengunggah artikel --yang sudah disiapkan pada hari sebelumnya-- ke Kompasiana.
Dilanjutkan dengan memberi penilaian dan tanggapan di artikel Kompasianer, atau membalas komentar.
Setelah kegiatan itu, ya membaca sebentar berita di media online.
Pukul 8 pagi berangkat ke kantor. Tidak begitu. Saya pengangguran! jadi berangkat olahraga jalan kaki. Pulangnya baru membersihkan diri.
Khusus bulan Ramadan berjalan kaki pagi tidak lama, karena aktivitas ini dibagi dua. Kalau tidak hujan, sore saya kembali olahraga jalan kaki sambil ngabuburit.
Begitu aktivitas pada hari pertama puasa. Besar kemungkinan akan berlanjut pada hari-hari berikutnya sampai tiba Lebaran.
Jadi sekalipun Ramadan membuat aktivitas dilakukan dengan berbeda, secara garis besar tidak banyak mengubah kebiasaan sehari-hari.
Malahan, ada banyak kesempatan lebih terbuka untuk meningkatkan kualitas spritual.
Khusus untuk hari ini, Rabu (13/3), ada sedikit perkecualian. Setelah beraktivitas membaca Alquran, tidak upload artikel, tetapi mandi lalu pergi  ke poliklinik untuk pemeriksaan rutin dokter spesialis saraf.
Jadilah tadi pagi sampai siang tidak sempat mampir ke artikel Kompasianer. Juga baru menayangkan karya tulis sederhana ini pada sore hari.