Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Hampir Gagal Nyoblos sebab Sebuah Kelalaian

8 Februari 2024   07:08 Diperbarui: 8 Februari 2024   19:30 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nyoblos dalam pemilu. (Foto: KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

Pangkal perkaranya, domisili berbeda dengan yang tertera di KTP. Ditambah pengurusan pindah TPS dalam waktu terlalu mepet.

Saya berdomisili di Kota Bogor, sementara identitas kependudukan beralamat di kota berbeda. Mengurus pindah alamat masih berupa rencana. Hari pencoblosan kian dekat.

Sesungguhnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka peluang bagi pemilih, untuk pindah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu dan Pilpres 2024.

Kalau tidak salah, diberi waktu sampai tanggal 15 Januari 2024. Namun saya terlambat membaca informasi tersebut.

Lemas lah awak, memikirkan hilangnya kesempatan memberikan hak suara lima tahun sekali.

Kelalaian pindah alamat atau mencari tahu tentang pindah TPS berakhir dengan penyesalan. Pupus sudah harapan mencoblos di domisili sekarang.

Agar bisa menggunakan hak suara, saya mesti berangkat ke kota sesuai alamat di KTP pada hari pemilihan. Itu cukup menyulitkan saya yang belum stabil. Tidak berangkat berarti gagal nyoblos.

Tanggal 6 Februari malam saya baru membaca, ternyata KPU membuka kesempatan mengurus pindah memilih, paling lambat tujuh hari sebelum hari pemungutan suara. Itu berarti tanggal 7 Februari 2024.

Ada secercah harapan!

Sesuai petunjuk (gambar 1), hari Rabu pagi saya segera menuju Kantor Kelurahan sesuai domisili, untuk menemui Panitia Pemungutan Suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun