Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Hampir Gagal Nyoblos sebab Sebuah Kelalaian

8 Februari 2024   07:08 Diperbarui: 8 Februari 2024   19:30 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nyoblos dalam pemilu. (Foto: KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

Mbak Winda, Mas Aulia, dan satu petugas yang sedang di depan laptop adalah bagian dari 6 orang PPS, yang katanya bertugas sampai pukul 12 malam. Mungkin dibagi 2 shift, pagi-sore dan sore-malam.

Taklama, Mas Aulia membawa lembar cetakan. Menandatanganinya dan menyerahkan ke saya, sambil menerangkan bahwa itu untuk diberikan kepada petugas di TPS pada hari pemungutan suara.

Kendati tidak boleh memberikan suara untuk anggota DPR dan DPRD, Surat Pemberitahuan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Pemilu 2024 itu dapat digunakan untuk memilih:

  • Anggota DPD
  • Calon Presiden dan Wakil Presiden.

Saya akan memilih yang terbaik, di antara Anies- Muhaimin, Prabowo-Gibran, atau Ganjar-Mahfud.

Bersamaan dengan penerimaan berkas, hujan lebat turun. Alhamdulillah, batin saya mengucap syukur atas turunnya rezeki dari langit.

Juga berterima kasih atas pelayanan ramah PPS Kelurahan Menteng. Anak-anak muda yang pintar dan memberikan solusi.

Saya lega. Sangat lega dan gembira. Akhirnya surat pindah memilih sudah di tangan, yang diurus pada tanggal terakhir berdasarkan ketentuan KPU.

Karena kelalaian saya sendiri, hampir saja tidak bisa mencoblos. Hampir-hampir gagal menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024.

***

Ketika saya pamit hendak pulang, Mas Aulia berkata, "Ayah saya juga kena stroke. Alhamdulillah, sekarang perkembangannya bagus."

Sejenak saya tercenung, lalu menyampaikan salam hangat kepada beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun