Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hindari Miskomunikasi agar Tak Mengurangi Produktivitas

2 Februari 2024   08:08 Diperbarui: 2 Februari 2024   08:32 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar penjelasan demi hindari miskomunikasi oleh 14995841 dari Pixabay

Sampaikan pesan kepada orang lain dengan batasan-batas tegas agar tercapai kesamaan makna. Dengan itu tidak timbul perbedaan atas hasil diinginkan, yang berpotensi mengurangi produktivitas kerja.

Seorang kawan ngomel-ngomel, hasil fotokopi tidak sesuai ekspektasi. Terpaksa mereka melakukan kerja dua kali. Itu adalah kegiatan yang sama sekali tidak produktif.

Sebelumnya ia telah meminta seseorang untuk menggandakan sebuah pustaka. Hasil fotokopi yang dipotong seukuran buku kemudian mengecewakannya.

Sesungguhnya sang kawan hendak membuat bundel salinan buku bersama berkas lainnya. Makanya ia ingin buku dimaksud agar digandakan ke dalam ukuran kertas A4.

Menurutnya, fotokopi adalah fotokopi. Tidak lebih, tidak kurang. Tidak ada pemotongan. Hal itu tidak dijelaskan kepada penerima pesan secara rinci.

Sementara petugas fotokopi memiliki standar berbeda. Asumsi yang berlainan, yaitu setiap bentuk hasil penggandaan akan disesuaikan dengan ukuran aslinya.

Bila menggandakan buku, hasilnya dipotong seukuran buku. Jika fotokopi KTP, salinannya digunting sebagaimana ukuran dokumen kependudukan itu.

Singkatnya, terjadi persepsi berbeda atas obyek yang sama. Timbul miskomunikasi.

Artinya, antara sang kawan dengan petugas partai, eh petugas fotokopi tidak tercapai kesamaan makna. Pesan disampaikan ditafsirkan berbeda oleh penerima.

Berapa sering terjadi miskomunikasi di tempat kerja Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun