Seseorang buang limbah sembarangan. Padahal tempat sampah hanya berjarak 8-10 meter dari tempat duduk.
Pada trotoar lebar yang baru saja selesai pada bulan Desember lalu terletak bangku-bangku. Di antara bangku tersedia tempat sampah. Jumlahnya cukup.
Kini jalur pejalan kaki tak jauh dari rumah itu nyaman untuk healing tipis-tipis. Selain teduh, betah duduk di bangku sambil merenung atau menuliskan gagasan terbersit.
Pada satu pagi seseorang duduk di sebelah saya. Ia membawa gelas plastik isi air panas dan kopi susu, yang baru dibelinya dari starling (pedagang kopi keliling).
Rupa-rupanya bubuk baru dituangkan. Terlihat pria bertopi itu mengaduk-aduk isi gelas dengan saset tergulung.
Usai mencampur, ia melempar kemasan bekas begitu saja di depannya. Di atas hamparan rumput.
"Pak, di sana ada tempat sampah. Jangan buang sampah sembarangan!"
Tempat sampah fiberglass warna kuning terletak 8-10 meter di sebelah kiri dari tempat duduk. Yang warna hijau di sebelah kanan. Tinggal pilih.
Diingatkan, pria itu bergeming. Sama sekali tidak berusaha mengambil bungkus tadi lalu membuangnya ke tempat sampah.
Muka orang tersebut menunjukkan ekspresi tidak bersalah. Dingin dan menyebalkan. Songong nian!