Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Terlena, Stroke Ringan Juga Berbahaya

11 Januari 2024   08:09 Diperbarui: 11 Januari 2024   08:59 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ministroke dan stroke memiliki kemiripan. Bedanya, stroke ringan adalah kondisi sementara yang kemudian membaik sebelum terjadinya kerusakan jaringan. Akibat stroke adalah keadaan di mana jaringan sudah rusak.

Namun ketika terjadi stroke ringan, maka kemungkinan terjadi stroke sudah dekat. Artinya, ministroke meningkatkan risiko terserang stroke.

Dengan kata lain, stroke ringan merupakan peringatan bagi kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

Kepala Bedah Neuro-Endovaskular dan Neuro-Radiologi Intervensional di Lenox Hill Hospital, Massachusetts, Amerika Serikat, mengatakan, "Ini (stroke ringan) bukanlah stroke kecil, melainkan peringatan bahwa stroke besar bisa terjadi. Setiap gejala stroke akut, yang bersifat sementara atau persisten, memerlukan penanganan darurat dan manajemen untuk mencegah terjadinya stroke besar yang merusak,"

Apabila seseorang pernah mengalami stroke ringan, tetapi tidak melakukan perubahan terhadap faktor risiko dan gaya hidup, maka besar kemungkinan akan mendatangkan serangan stroke.

Setelah mengalami stroke ringan, risiko paling tinggi terjadinya serangan stroke adalah 90 hari setelahnya. American Heart Association mengatakan, sekitar 12 persen serangan stroke didahului oleh terjadinya ministroke.

Jadi, jangan terlena atau "tertipu" dan menganggap ringan ministroke. Stroke ringan adalah masalah serius!

Mengalami stroke ringan adalah peringatan besar terhadap masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Dan bahaya mengintai!

Terlambat atau abai dalam penanganan dapat menimbulkan serangan stroke, yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan yang bersifat lebih permanen.

Rujukan: medicalnewstoday.com dan umm.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun