Tidak semua orang kena stroke menjadi lemah atau mengalami kelumpuhan. Beberapa tampil sebagaimana orang sehat. Tidak lunglai. Tidak menurun mobilitasnya.
Terdengar kabar satu kawan sekolah kena serangan stroke. Lama setelahnya, saya baru berkesempatan menjenguk ke kediamannya.
Perjalanan menuju rumahnya lumayan menantang. Bagusnya, pengemudi ojol yang mengantar mahir membaca Google Maps. Ditambah beberapa kali bertanya kepada warga.
Long time no see! Pertemuan menyenangkan sekaligus mengherankan.
Menyenangkan, karena terakhir bertemu 15 tahun lalu waktu reuni kecil-kecilan di Jakarta.
Mengherankan, terserang stroke tapi tidak tampak lumpuh. Berdiri tegap menyambut kedatangan saya dengan kedua tangan melebar di depan rumah.
Tidak ada tanda-tanda sebelah tubuhnya lemah. Tidak ada gangguan bicara. Kok bisa?
Dari perbincangan terungkap bahwa serangan stroke tidak menyebabkan kawan saya mengalami penurunan mobilitas, semisal kelumpuhan dan gangguan bicara.
Ia tetap berangkat bekerja naik Commuter Line, dari satu daerah di Kabupaten Bogor ke Jakarta. Normal seperti biasa.
Walaupun segalanya tampak seperti biasa, kawan saya harus melihat dengan sungguh-sungguh ke bagian bawah, sebelum melangkah masuk ke gerbong kereta.