Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ternyata Omongan Berbeda dengan Perbuatan di Lapangan

22 November 2023   06:07 Diperbarui: 22 November 2023   06:36 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pemilu 2009(KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD )

Biasanya, partai politik menyiapkan saksi dalam rangka mengawal perolehan suara di TPS. Partai dengan anggota melimpah akan merekrut kader sebagai saksi. Partai dengan kader belum banyak menjaring saksi dari warga.

Parpol melatih saksi di supaya memahami aturan pemungutan suara, mengenali modus kecurangan, hingga mengetahui rekapitulasi suara di TPS setempat. Konon partai memberikan honor sekitar Rp100.000 per orang saat pemungutan suara.

Pak Toto menawarkan upah Rp50.000 kepada ibu penjual gorengan. Pantas saja orang tua tunggal itu tidak mau.

Pembeli lain mengatakan bahwa upah saksi bisa sampai Rp250 ribu per orang untuk kerja sehari dari pagi sampai selesai, belum termasuk biaya makan dan perlengkapan. Saya belum mencari tahu informasi tentang hal itu.

Ada perkara lain. Membuat saya terperangah.

Pembeli tersebut menceritakan sepak terjang Pak Toto selama menjadi Ketua RW. Terkait kecurangan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), program keluarga harapan (PKH), dan program subsidi lainnya.

Cerita kejelekan itu tidak bisa saya uji kebenarannya dan mungkin saja merupakan cerita sepihak, tetapi pengunjung lain yang merupakan warga setempat mengakuri keterangan.

Keterangan yang berasal dari pengalaman mereka di lapangan sedikit banyak memberikan gambaran di kepala, tentang kualitas Pak Toto.

Ternyata omongan atau janji bakal berintegritas, jika kelak terpilih, tidak sesuai dengan perbuatan-perbuatan buruk yang pernah dilakukan. Pak Toto tidak dapat dipercaya.

Moga-moga hanya Pak Toto caleg dengan rekam jejak tidak elok. Tidak meliputi caleg-caleg lain yang berkompetisi dalam pemilu 2024. Demikian pula dengan para calon presiden dan wakil presiden.

Harapannya, mereka memiliki reputasi dapat dipercaya. Omongan dan tindakannya sesuai dan konsisten. Jujur. Fair. Memiliki integritas (the quality of being honest and fair - Britannica Dictionary).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun