Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ternyata Omongan Berbeda dengan Perbuatan di Lapangan

22 November 2023   06:07 Diperbarui: 22 November 2023   06:36 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat cerita, "tarif" yang ditentukan berkisar antara 5-10 persen. Tergantung apakah proyek tersebut gemuk (profitnya tebal) atau tidak.

Namun jangan harap, transaksi akan ditandai dengan bukti dan transfer pembayaran. Tidak ada kwitansi. Pembayaran tunai, tidak jarang gepokan uang dibungkus keresek.

Jadi itulah yang saya maksud dengan mroyrek atau jual beli proyek. Salah satu bentuk kecurangan, yang sudah jadi rahasia umum dan sulit dibuktikan.

Pengetahuan penyalahgunaan wewenang tersebut saya ceritakan kepada Pak Toto. Berpesan agar tidak mengikuti jejak oknum anggota legislatif, yang cawe-cawe dalam proyek dan memperjual-belikannya.

"Tidak. Kalau terpilih, insyaallah tidak akan begitu. Belum dengar hal jelek tentang saya, kan?" Pak Toto menegaskan.

Iya juga sih. Saya tidak pernah tahu rekam jejaknya, berhubung waktu masih aktif saya jarang bergaul di lingkungan tempat tinggal.

***

Beberapa hari kemudian. Ketika sedang nongkrong di sebuah kedai kopi tidak jauh dari rumah, saya melihat Pak Toto memarkirkan motornya. Ia tidak melihat saya karena terhalang tirai.

Ia memanggil ibu penjual gorengan dan kopi. Mereka membincangkan sesuatu, lalu Pak Toto berjalan ke dalam gang.

"Ngobrol apa, Bu?"

"Nawarin jadi saksi di TPS untuk pemilu entar. Ogah banget, ora sudi aku. Mendingan dagang daripada dibayar segitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun