Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Optimalkan Kinerja Bisnis Kuliner dengan Kalkulasi Par Stock

12 Oktober 2023   07:07 Diperbarui: 12 Oktober 2023   10:43 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto menyiapkan hidangan di dapur restoran oleh Rene Asmussen dari Pexels

Ketika mampir ke Bogor Permai, waiter menyodorkan buku bersampul vinyl hijau. Berisi ilustrasi dan keterangan sajian, yang tercetak di atas karton tebal berwarna hitam.

Berada di rumah makan, hal pertama yang dilihat adalah menu. Daftar atau susunan hidangan menawarkan mulai dari makanan starter, sajian utama, hingga minuman.

Bentuknya beragam, bisa berupa lembaran kertas dengan tulisan kecil-kecil, kertas HVS dengan laminasi, tempelan karton di dinding, sampai buku mahal yang dibuat dengan serius dan bagus.

Daftar hidangan menjadi sarana penawaran kepada tamu. Selain itu ia merupakan satu bentuk komitmen pengelola bisnis kuliner kepada pengunjung, dalam penyediaan makanan dan minuman.

Pihak restoran harus mengadakan hidangan tertulis di menu, bila tamu memesan satu atau beberapa sajian. Konsekuensinya, pengelola bisnis kuliner menyediakan bahan-bahan pembuat hidangan sesuai daftar.

Saya memesan nasi goreng szechuan dan fresh orange juice. Makanan diracik dari nasi, telur, daging ayam, mentimun, tomat, cabai dan bumbu lainnya. Minuman terbentuk dari lemon segar, air, es, dan simple syrup.

Nasi goreng szechuan (Dokumentasi pribadi)
Nasi goreng szechuan (Dokumentasi pribadi)

Diolah menurut standard recipe tertentu. Diracik dari bahan-bahan yang selalu tersedia. Pihak restoran menghitung ketersediaan dengan cermat. Maka menghitung inventory menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola.

Punya persediaan berlebihan akan meningkatkan spoilage, atau bahan pangan rusak dan kadaluarsa. Merugikan.

Kurang, dapat mengganggu proses pengolahan hidangan tertentu. Atau menjadikan satu hidangan tidak sempurna, yaitu melenceng dari resep baku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun