Mengenyampingkan ihwal seperti --produksi yang efisien, tenaga kerja produktif, dan infrastruktur-- maka gelontoran subsidi Pemerintah Tiongkok bagi industri berorientasi ekspor, akan menghasilkan produk dengan harga kompetitif alias sangat murah.
Mungkin juga satu tumpuan penting perekonomian Tiongkok adalah kegiatan ekspor. Lantas produksi barang untuk pasar luar negeri digenjot demi menguasai pasar internasional. Kalau perlu melakukan apa yang kita anggap predatory pricing.
Berdasarkan gambaran singkat di atas, menurut hemat saya barang-barang made in China akan selalu lebih murah, ketimbang produk lokal yang sejenis. Entah sampai kapan.
O ya, di luar pembahasan di atas. ada kabar baik. Kementerian Keuangan RI memberikan pembinaan, dukungan, dan insentif bagi UMKM yang hendak ekspor. Dorongan berupa: fasilitas pembebasan bea dan PPN/PPnBM impor bahan baku, mesin, dan barang contoh (sumber).
Insentif diberikan kepada UMKM yang belum untung. Kalau sudah, ya mesti bayar pajak dan bea keluar/masuk sesuai ketentuan. Lah kepriben iki, son? (bagaimana ini, bro?)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H