Aparatur Sipil Negeri di lingkungan Pemkot Bogor memberikan dua butir telur, setiap hari kepada warga yang mengalami stunting.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa itu merupakan salah satu contoh mengatasi masalah stunting. Merupakan wujud nyata Pemkot atas perintah Presiden Joko Widodo (sumber).
Dari situs milik Kemenkes RI, stunting berkaitan dengan kekurangan gizi kronis.Â
Penderitanya mudah kena penyakit, serta cenderung memiliki tingkat produktivitas dan kecerdasan di bawah rata-rata.
Pemberian telur setiap hari kepada warga stunting dibenarkan oleh Ketua RW 12 Pak Nana Suryana, ketika saya menyampaikan amplop sumbangan.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan, tujuan mengatasi masalah stunting bisa meleset. Pria berkacamata itu mengatakan, satu telur akan dibagi 3 atau 4 untuk makan keluarga.
Menyimpulkan fakta tersebut, pihak Kelurahan Ciwaringin menelurkan gagasan. Tidak membagikan telur, tetapi mengolahnya bersama bahan pangan lain menjadi makanan siap saji untuk penderita stunting.
Melalui perangkat RT RW di bawahnya, Pak Lurah mengimbau warganya agar turut berpartisipasi dalam penanganan stunting. Salah satunya adalah urunan uang.
Telur dari Pemkot Bogor dan sumbangan warga diolah di dapur Kantor Kelurahan Ciwaringin. Setiap hari selama satu bulan, terhitung mulai Senin (2/10/2023).
Terinformasi, terdapat 17 penderita stunting di 12 RW Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.Â