Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Wasabi, Teman Makan Sushi dengan Beragam Manfaat

25 September 2023   06:08 Diperbarui: 25 September 2023   06:53 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyantap ikan mentah rasanya kurang afdal bila tidak ditemani wasabi. Disamping itu, wasabi dipercaya baik bagi kesehatan tubuh.

Setelah puas melihat-lihat deretan stan di Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN) 2023, di halaman Institut Pertanian Bogor, kaki melangkah ke Botani Square. Mencari hidangan makan siang.

Halaman luas kampus lama IPB memang terhubung dengan mal terkemuka di Kota Bogor. Akses tersebut hanya bisa dilalui pejalan kaki.

Beragam gerai penjualan makanan minuman tersedia, di dalam pusat perbelanjaan dekat gerbang tol Jagorawi eksit Baranangsiang itu.

Mengitari lantai tiga belum juga menentukan pilihan. Semuanya tampak enak.

Turun ke Ground Floor berjalan menuju supermarket, terlihat toko penjualan makanan Jepang siap saji. Pilihan bagus.

Pada jajaran rak yang dingin terpampang banyak pilihan: tempura, udon, sushi, ada yang bentuknya mirip sate, lainnya lupa lagi namanya.

Rak memajang makanan Jepang (dokumen pribadi)
Rak memajang makanan Jepang (dokumen pribadi)

Saya pilih sushi (sushi ya, bukan Susi).

Minumnya ocha dingin, sejenis minuman teh berwarna hijau daun. Tawar. Enak. Rasanya sepintas mirip cincau tanpa pemanis dan santan.

Balik ke sushi. Sudah berabad-abad saya tidak memakan sushi. Terakhir menyantap makanan Jepang paling populer ini ala buffet, di satu hotel mewah di Jakarta Selatan pada tahun 2005. Lama betul, ya?

Sushi adalah makanan khas yang dibentuk sedemikian rupa sehingga tampak cantik.

Sushi yang saya pilih terdiri dari nasi Jepang dengan bungkus nori (rumput laut kering). Ada 4 gulung.

Varian di sebelahnya adalah nasi Jepang berbentuk lonjong, yang ditutup dengan irisan daging salmon segar. Juga ada 4 buah.

Ya! Segar! Daging salmon yang belum terkena panas alias mentah.

Daging ikan mentah terdengar mengerikan untuk disantap, tetapi jika sudah mencobanya akan merasakan kelezatan dan kesegarannya.

Dengan sumpit di tangan kiri (kanan sedang lemah) saya mencapit sushi. Mecelupnya ke kecap asin dan wasabi. Masuk ke rongga mulut merasakan kelembutan daging salmon mentah yang dingin.

Rasa manis dari nasi bergabung dengan segarnya salmon, gurihnya kecap, dan pedasnya wasabi yang "meledak" di hidung. Sengatan terasa menjalar cepat di dalam rongga tulang-tulang wajah.

Saya mengeluarkan air mata, karena terlalu banyak membubuhkan wasabi ke sushi.

Namun sengatan itu tidak berlangsung lama. Rasa pedas beberapa saat kemudian menghilang.

Berbeda dengan pedasnya cabai rawit, yang masih tertinggal di lidah meskipun kegiatan makan sudah usai.

Sebetulnya wasabi terbuat dari apa?

Pasta hijau tersebut berasal dari tanaman kubis-kubisan (Brassicacae) asli Jepang yang diparut halus.

Ilustrasi wasabi, cocolan sushi dan sashimi. (SHUTTERSTOCK/ Sasazawa melalui kompas.com)
Ilustrasi wasabi, cocolan sushi dan sashimi. (SHUTTERSTOCK/ Sasazawa melalui kompas.com)

Selain menjadi sambal penyedap makanan, wasabi juga lazim digunakan sebagai obat tradisional (sumber).

Artinya, wasabi memiliki manfaat baik bagi kesehatan. Sebuah portal kesehatan menyebutkan nutrisi dalam 16 gram (1 sendok makan wasabi):

  • 1 gram serat.
  • 1,7 gram lemak.
  • 0,4 gram protein.
  • 7,4 gram karbohidrat.
  • 542 miligram natrium.
  • Sedikit zat besi, kalsium, kalium, magnesium, fosfor, dan folat.

Selanjutnya, wasabi memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu:

  • Antibakteri. Senyawa aktif allyl isothiocyanate bersifat antibakteri, yang mampu membasmi mikroorganisme.
  • Membantu Mengendalikan Berat Badan. Senyawa 5-hydroxyferulic acid dalam wasabi akan menghambat pembentukan lemak pada tubuh.
  • Mencegah Peradangan. Senyawa allyl isothiocyanate dalam wasabi bersifat antiinflamasi, yang mampu mencegah terjadinya peradangan.
  • Menghindari Risiko Anemia. Kandungan zat besi, kendati sedikit, dapat menghindari terjadinya anemia (mudah lelah, pusing, jantung berdebar).
  • Mengeliminasi Pertumbuhan Sel Kanker. Senyawa aktif methysulfinyl hexil isothiocyanate (6-MITC) dalam wasabi memiliki sifat antiinflamasi dan antikanker.

Disebutkan bahwa sebagian manfaat-manfaat di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut (sumber).

Ternyata wasabi memiliki segudang fungsi: menjadi sambal penyedap makanan; melawan bakteri yang mungkin terdapat di daging ikan mentah pada sushi; dan manfaat lain yang baik bagi kesehatan tubuh.

Membubuhkan wasabi di atas daging sebaiknya jangan terlampau banyak, agar sensasi meledak di mulut terasa lembut. Sebaiknya jangan menambahkan wasabi secara berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun