Pandemi selama dua tahun telah menjungkalkan kalkulasi usaha. Tidak sedikit UMKM bidang kuliner turut terimbas. Sepi pembeli hingga tutup.
Seorang sosok muda dengan berlatar belakang bisnis kuliner bergerak cepat. Merangkul UMKM agar bangkit dari keterpurukan.
Sampai dengan medio 2020 sekitar 60% usaha kuliner di Indonesia mengalami pukulan lockdown akibat pandemi COVID-19. [1]
Demikian pula dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak sedikit usaha kuliner hits ambruk dihantam badai pandemi.
Adalah seorang pelaku UMKM bidang kuliner, Revo Suladasha, mengetahui banyak warung berguguran dampak bencana pandemi.
Didampingi rekannya, Eri Kuncoro, Revo mendirikan Yuk Tukoni, yang dalam Bahasa Indonesia berarti "Ayo Beli!", membantu pelaku UMKM yang babak belur. [2]
Menggunakan akun Instagram, menjadikan Yuk Tukoni sebagai tempat beli-antar kuliner hits produk F&B, UMKM, dan Food Creator dalam kemasan aman dan higienis.
Kegiatan sosial menginspirasi itu dimulai dengan mengunjungi pelaku usaha yang hendak bergabung, membuat foto, merancang kampanye pemasaran, dan berpromosi di media sosial.
Dengan latar belakang bidang Food & Beverages dan marketing, mereka sukses melakukan campaign.
Membantu pemasaran produk UMKM, dan memudahkan pelanggan mendapatkan makanan minuman dalam kemasan aman dan higienis selama lockdown.
Kini lebih dari 200 brand telah bergabung dengan Yuk Tukoni. Meliputi penjualan beragam produk dengan sistem konsinyasi.
Dalam rangka memberdayakan UMKM, Yuk Tukoni meluaskan jaringan dengan membangun offline outlet. di antaranya:
- Layanan Pawon Tukon (solusi kemudahan dalam penyediaan makanan minuman),
- Pawon Babarengan di Plaza Ambarukmo Yogyakarta,
- Workshop Tukoni (penyedia beragam produk mitra).
Yuk Tukoni merupakan lokapasar kuliner hits Jogja yang dikemas aman dan higienis, sehingga dapat diantar ke luar kota.
Digagas oleh Revo Suladasha yang berlatar belakang pelaku UMKM bidang F&B, bersama Eri Kuncoro yang adalah konsultan marketing.
Mengutip keterangan melalui pesan WhatsApp, Revo (37) mengawali usaha dari level UMKM. Maka ia sangat merasakan, betapa sulit berkompetisi dalam market yang serba bergerak cepat dan kreatif pada saat ini.
Ia ingin memiliki wadah (semacam inkubator bisnis) untuk berbagi ilmu.
Juga memiliki platform sederhana agar UMKM bisa berkembang (scale-up) dalam hal mindset, produk, tim, dan strategi pengembangan usaha.
Penggagas Yuk Tukoni tersebut memandang, UMKM punya banyak potensi memenangkan persaingan di pasar online maupun offline. Hanya, banyak yang belum bisa, takut, dan bingung untuk memulai.
Revo Suladasha mengakhiri pembicaraan, "Maka dari itu, social movement Yuk Tukoni  bergerak untuk membantu agar UMKM bisa terus berkembang dan maju."
Informasi tambahan, akan ada rencana pengembangan Yuk Tukoni ke wilayah selain Yogyakarta.
Revo Suladasha memiliki komitmen kuat memajukan UMKM. Dengan demikian mereka mampu berkompetisi di pasar yang senantiasa berubah, karena ia sendiri lahir dan besar dari UMKM.
Jadi tidak mengherankan apabila Revo Suladhasa menerima SATU Indonesia Awards 2020 dari Astra. Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan apresiasi bagi generasi muda.
Angkatan muda dengan semangat sebagai pelopor atau agen perubahan yang berbagi di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi dengan masyarakat sekitar.
Revo telah memperlihatkan semangat itu. Dengan Yuk Tukoni merangkul UMKM agar berkembang lebih besar dan maju. Wujud nyata Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI