Masih menggantung rasa kangen terhadap Tahu Campur. Hal itu akibat kurang puas mencecap jajanan khas Jawa Timur itu hanya seporsi.
Tidak mudah menemukan penjual Tahu Campur di Kota Bogor. Ada 3. Dua buka sore. Satu lagi warung Pakde Khan, buka pukul 10 pagi. Di depot inilah pada pekan sebelumnya makan Tahu Campur.
Penasaran dengan rasa yang nagih membuat saya ingin tambah satu porsi lagi pada waktu itu, namun daya tampung lambung sudah tidak muat.
Maka Sabtu pagi kemarin rute olah raga jalan kaki dibuat sedemikian rupa, agar pas makan siang berada di warung dekat Taman Air Mancur itu.
Setibanya di depot Jawa Timuran itu keinginan goyah. Rawon, soto, sego pecel, dan menu lainnya bisa dibuat sebagai incaran berikutnya.
Dua makanan ini telah melunturkan rencana makan Tahu Campur: Rujak Cingur dan Tahu Telur!
Sebagai penggemar makanan Jawa Timur, pilihan di antara tiga hidangan tersebut amatlah berat. Bingung, mana yang akan dipilih? Mana yang lebih enak?
Akhirnya pilihan jatuh ke Tahu Telur. Pertimbangannya, saya sudah lupa rasanya. Saking lama tidak menyantapnya.
Dari tampilan luar seporsi Tahu Telur sepintas mirip Rujak Cingur. Bedanya, ada telur dan tahu. Tidak tampak sayuran hijau.
Isinya: lontong, irisan kentang rebus, tauge (kecambah), dan tahu didadar bareng telur yang kemudian semuanya disiram saus.
Sausnya terbuat dari petis udang, kacang, dan bumbu yang diulek halus. Tampilannya sepintas mirip bumbu Rujak Cingur.
Perbedaannya diketahui setelah mencecapnya. Kombinasi pas antara rasa petis udang yang cenderung manis, dengan gurihnya telur dadar dan tahu goreng membuat lidah tak berhenti menari.
Jadi boleh dibilang, saya sama sekali tidak menyesal telah memilih Tahu Telur. Enak pake banget juga bikin nagih.
***
Ngemeng-ngemeng, waktu segalanya masih normal, saya beberapa kali membuat olahan Tahu Telur versi berbeda.Â
Menyadari bahwa beberapa kerabat bukan penyuka petis, maka saya membuat Tahu Telur tanpa petis.
Rasanya enak juga. Anggota keluarga dan kerabat menyantap sampai habis Tahu Telur made in dewek (diri sendiri). Yang makan puas, yang bikin lemas.
Begini rahasianya.
O ya, biasanya dalam mengolah satu hidangan saya tidak pernah menggunakan takaran. Pakai kira-kira dan perasaan.
Namun pada resep berikut saya mencantumkan takaran sebagai indikasi perbandingan. Sebagai patokan komposisi takaran tersebut bukan harga mati. Boleh kurang. Boleh lebih.
Resep 1 porsi Tahu Telur tanpa Petis
Bahan Utama
- Telur ayam 1 butir.
- Sepertiga bagian tahu sutera (berat utuh +/- 200gram). Atau pakai tahu putih dengan tekstur lembut dan rasa tidak asam.
- Irisan mentimun.
Bahan Saus
- Bawang putih siung.
- Cabai merah , buang biji (bila suka pedas, boleh ditambah/diganti cabai rawit merah).
- Kacang goreng kira-kira 1 sendok makan munjung.
- Kecap manis 1- 2 sendok makan.
- Kecap asin 1 sendok teh (untuk menyetel rasa asin, bisa sesuai selera).
- Bubuk merica seujung sendok teh.
- Air matang untuk mengencerkan.
Cara Membuat Saus
- Setengah bawang putih tanpa dirajang digoreng bersama cabai.
- Setelahnya bawang putih dan cabai dihaluskan.
- Tambahkan kecap manis dan kecap asin.
- Bubuhkan bubuk merica.
- Masukkan kacang goreng, diulek kasar.
- Tambahkan air matang agar larutan tidak terlalu kental.
- Aduk rata lalu cicipi hingga mendapatkan rasa manis, gurih, dan pedas samar merica.
Cara Membuat Tahu Telur
- Tahu dikocok lepas. Boleh juga ditambah irisan daun bawang agar tampak lebih cantik.
- Sepertiga tahu dipotong kubus 2 sentimeteran.
- Dengan api sedang, panaskan minyak goreng. Lalu masukkan potongan tahu.
- Ratakan agar tidak menggelembung di tengah.
- Goreng sebentar atau setengah matang.
- Masukkan adonan telur menutup tahu. Bentuk serupa bulatan sempurna.
- Tunggu sampai cukup kering, sehingga ketika dibalik tidak patah.
- Setelah matang atau berwarna kecokelatan, angkat dan tiriskan.
Penyajian
- Tahu telur diletakkan di atas piring.
- Sebarkan mentimun yang sudah dirajang.
- Siram saus di atas Tahu Telur.
- Percantik hidangan dengan potongan daun seledri, irisan mentimun, atau irisan tomat.
Catatan: untuk membuat lebih banyak, mau tidak mau Tahu Telur dibuat per satu porsi. Kecuali sausnya. Jika memasaknya sekaligus, Tahu Telur cenderung patah atau berantakan.
Menurut pengalaman, sajian Tahu Telur versi saya ini disukai oleh seluruh anggota keluarga. Termasuk anak-anak (asalkan tidak pedas).
Begitu kira-kira resep tahu telur buatan sendiri. Meskipun berbeda dengan versi saus menggunakan petis, rasa dihasilkan boleh diadu.
Bila terpikir untuk menjual menu enak itu kepada tetangga, maka penawaran harga Rp 10.000 (Tahu Telur) atau Rp15.000 (Tahu Telur pakai nasi) saya kira masih berada dalam batas wajar.
Modal membuat Tahu Telur sekitar Rp 5.000. Perinciannya: telur sebutir Rp 2.500; tahu seribu perak (3ribu dibagi 3); kacang, mentimun, bawang, cabai, minyak, gas semuanya Rp 1.500.
Selebihnya adalah ongkos mengolah dan menyajikanya, senilai Rp 5.000.
Lha, kok jadi jualan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H