Ada keadaan di luar kendali. Menggunakan fasilitas BPJS lalu antre menunggu lama adalah hal di luar kontrol saya. Menjadi sultan juga di luar kemampuan saya.
Artinya, hal-hal di luar kendali tidak perlu saya perbincangan lagi. Saya akan mengontrol apa yang ada di dalam diri, di antaranya:
- Bagaimana saya menghabiskan waktu luang dengan hal bermanfaat, misalnya membaca. Atau menulis untuk Kompasiana.
- Bagaimana mengatasi rasa jenuh kelamaan duduk. Satu cara ya jalan-jalan di lorong rumah sakit atau nongkrong di warung di dekatnya.
- Meyakinkan kepada diri sendiri bahwa saya sedang berada di situasi menyenangkan.
- Mengendalikan agar tidak muncul pikiran negatif: betapa menyebalkan sistem yang dipakai. Ini adalah pikiran-pikiran yang berpotensi menyebabkan tindakan buruk, seperti marah-marah atau protes.
- Menyadari hambatan-hambatan dimiliki. Saya tidak mampu mengubah waktu atau, ya itu tadi, saya bukan seorang sultan yang bisa membeli apa saja.
- Terakhir, memberikan energi positif ke sekitar. Misalnya: tersenyum kepada sesama pasien, bercakap-cakap menyenangkan, berbagi makanan, berbuat baik, dan seterusnya.
Agar tidak bosan menunggu giliran dipanggil untuk mendapatkan pelayanan, maka saya mengalihkan pikiran.Â
Menjadikan kegiatan menunggu dalam waktu lama selayaknya piknik. Dan memang pada kenyataannya saya membawa bekal makanan dari rumah.
Menurut pemahaman saya, piknik adalah:
- Melakukan perjalanan untuk bersenang-senang.
- Berada di suasana menenangkan tanpa rush (serba terburu-buru).
- Menikmati penorama. Bukan pemandangan alam sih, tetapi polah tingkah pasien lain.
- Mungkin mingle (membaur) dengan orang sekitar.
- Kesempatan bagus untuk mencari inspirasi tentang apa saja.
- Menemui keadaan yang akan membuat diri lebih sehat.
Jadi, cara saya mengatasi kebosanan akibat menunggu lama adalah mengganggapnya sebagai piknik. Toh kontrol rutin dan pengambilan obat tersebut hanya terjadi pada dua hari dalam sebulan. Tidak setiap hari.
Bukankah kegiatan piknik tidak dilakukan setiap hari?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H