Melihat layar antrean dipanggil baru nomor 30. Atau 40, saya lupa. Pokoknya bakal menunggu lama!
Hampir dua setengah jam kemudian mendapat giliran menyerahkan surat kontrol kepada petugas pendaftaran. Dapat antrean nomor 12 pemeriksaan dokter. Sedangkan dokter spesialis akan datang pukul 11.30-12.00 (seharusnya praktik pukul 10.00-12.00).
Akhirnya giliran saya diperiksa dokter spesialis pada pukul 12.30. Lima menit kemudian saya kembali menuju meja perawat, untuk menyetempel resep dan minta surat kontrol bulan berikutnya.
Kemudian menuju kasir untuk mendapatkan surat eligibilitas. Terakhir menyerahkan resep ke instalasi farmasi. Maka, obat-obat untuk satu pekan diterima kurang dari pukul 15.
Alhasil, saya berada di poliklinik rumah sakit selama 7 jam, sodara-sodara!
Ditambah, esok harinya ambil sisa obat di apotek yang khusus melayani resep BPJS. Waktu tunggu (sampai dengan perolehan obat) lebih pendek, yakni kira-kira "hanya" 3 jam.
Seorang kerabat bertanya, apa tidak membosankan menunggu sekian lama? Kenapa tidak lewat jalur umum yang lebih cepat?
Bisa saja saya membunuh waktu dengan main gim atau nonton film di layar HP. Atau bisa pulang dulu untuk nanti kembali kira-kira menjelang waktu dipanggil.
Atau kalau tidak mau capek-capek antre berkepanjangan, pakai saja fasilitas pelayanan umum. Bukan BPJS.
Bisa saja pakai jalur umum. Apalagi jika saya sultan atau Ferdy Sambo, yang memiliki akses tidak terbatas. Bisa-bisa berangkat ke Singapura demi pemeriksaan kesehatan.