Bulan kemerdekaan ditandai dengan berjajarnya umbul-umbul dan bendera merah putih di tepi jalan.
Di Jalan Tentara Pelajar (d/h Cimanggu) Kota Bogor penjual menggelar dagangannya, sejak hari pertama bulan Agustus.
Menghitung sepintas, ada 7 penjual perlengkapan menyambut 17 Agustus di sepanjang jalan itu. Bisa jadi lebih.
Harga ditawarkan bervariasi. Tergantung ukuran. Harga mulai Rp25 ribu hingga Rp80 ribu untuk selembar bendera merah putih. Umbul-umbul ditawarkan seharga Rp35-40 ribu.
Saya lupa menanyakannya harga bendera merah putih kecil bentuk segitiga.
Melihat keraguan tercermin pada wajah saya, si penjual segera berujar, "boleh ditawar..."
Sejenak saya bimbang, menawar di harga berapa?
Demi menyamarkan kebingungan, saya meluncurkan pertanyaan, "orang sini, atau dari mana?"
Kemudian pada pagi itu perbincangan di tepi jalan kian menarik, sehingga saya perlu memesan 2 gelas plastik kopi tubruk dari penjual kopi keliling.
Ternyata saya baru mengetahui beberapa fakta sebagai berikut:
- Penjual adalah perantau dari Cirebon.
- Bersama 9 orang lainnya (sesama dari kampung halaman) menyewa tempat yang ia tidak ingat persis nama daerahnya.
- Mereka paling banter berjualan sampai tanggal 17 Agustus. Bisa kurang atau tidak lebih dari setengah bulan.
- Barang dagangan dipasok oleh seseorang yang disebut"bos", yang juga berasal dari Cirebon.