Pagi-pagi sudah rame! Rumput JIS menjadi perbincangan hangat di jagat Twitter. Topik ini "trending in Indonesia". Apa pasalnya?
Selasa (4/6/2023) siang, Basuki Hadimuljono bersama Ketua PSSI Erick Thohir, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono serta rombongan meninjau stadion JIS.
Dalam akun Instagramnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu menyatakan, dengan kondisi sekarang rumput lapangan Jakarta International Stadium jelas tidak masuk standar FIFA.
Selanjutnya, Erick Thohir mengatakan bahwa rumput lapangan merupakan satu fokus perbaikan, agar JIS memenuhi standar FIFA.
Beragam tanggapan warganet. Satu akun Twitter mencuit, rumput hybrid di JIS dipasang sesuai rekomendasi FIFA. Akun lain mengangap rumput JIS ternyata cuma karpet. Artinya, ada dua kelompok bereaksi berbeda. Seperti biasa.
Perdebatan berkembang dan akan surut dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Kelak ada topik lain lebih renyah dan hangat diperbincangkan.
Ihwal rumput JIS tidak dapat dibahas secara utuh, mengingat tidak ada data cukup untuk mengulasnya. Biarlah para ahli bekerja.
Dalam naskah FIFA Quality Concept for Fooball Turf terdapat tiga lapisan standar internasional, yaitu: alami (natural), sintetis, dan hybrid atau perpaduan dari serat sintetis dan rumput alami (sumber).
Saya pernah terlibat dalam tim pembutan stadion mini dengan lapisan rumput alami di Kabupaten Bogor.
Lapangan sepakbola dengan ukuran sesuai ketersediaan lahan. Fasilitas tersedia pun turut disesuaikan. Lapangan mini dibangun untuk memfasiltasi minat sepakbola warga kecamatan. Tujuannya lebih kepada pembinaan.